RUPST Rampung! Bank BRI Siap Tebar Dividen Rp51,7 Triliun dan Buyback Jumbo
- vivanews/Andry Daud
Jakarta, VIVA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah selesai menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025, di Jakarta.
Pada RUPST kali ini, terdapat sepuluh mata acara rapat yang diputuskan dan telah disetujui perseroan diantaranya pembagian dividen tunai dan pembelian kembali saham (buyback).
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menuturkan, perseroan mencatat laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2024 sebesar Rp60,15triliun. Dari jumlah tersebut, bank plat merah ini menetapkan total dividen tunai yang dibagikan sebesar besarnya mencapai Rp51,73 triliun.
Nominal tersebut meningkat sekitar 7,60 persen dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan pada tahun 2024 sebesar Rp 48,10 triliun.
Pada 15 Januari 2025, BRI telah menyalurkan dividen interim sebesar Rp 20,33 triliun atau Rp 135 per lembar saham. Dengan demikian, sisa dividen yang akan perlu perseroan bayarkan kepada pemegang saham sebesar-besarnya Rp 31,40 triliun.
BRI menghimbau masyarakat waspada terhadap modus kejahatan perbankan
- BRI
Bank BRI juga akan menyetorkan dividen kepada negara senilai Rp27,68 triliun dari total nilai deviden yang telah ditetapkan dalam RUPST tersebut. Jumlah tersebut termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada 15 Januari 2025 sebesar Rp10,88 triliun.
Hendy menambahkan, sisa dari laba bersih akan dibayarkan secara proporsional kepada setiap Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal pencatatan (recording date).
“Perseroan dalam memperhitungkan pembayaran dividen telah mempertimbangkan berbagai aspek,” ujar Hendy dikutip dari keterangan resmi pada Selasa, 25 Maret 2025.
Indikator perhitungan yang dimaksud Hendy meliputi struktur modal perseroan, likuiditas yang cukup untuk ekspansi bisnis dan mitigasi risiko pengelolaan bank. Termasuk CAR Perseroan yang diproyeksikan terjaga di atas 19 persen dalam jangka panjang.
Di samping itu, BRI juga akan melakukan buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp 3 triliun. Pembelian kembali saham dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus yang diperhitungkan akan rampung paling lama 12 bulan setelah tanggal RUPST.
“Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan,” demikian tulis manajemen dalam keterangan resminya.