Sah! Hery Gunardi Resmi Jadi Dirut BRI Gantikan Sunarso
- Dok. BSI
Jakarta, VIVA – Hery Gunardi resmi diangkat sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), menggantikan Sunarso. Itu diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI yang digelar Senin, 24 Maret 2025.
"Direktur Utama, Hery Gunardi," sebagaimana yang diumumkan dalam RUPST BRI
Direktur Utama BSI Hery Gunardi
- VIVA.co.id
Diketahui, Hery Gunardi menggantikan posisi Sunarso yang telah menjabat sebagai Direktur Utama BRI melalui RUPSLB pada 2 September 2019, hingga kembali diangkat sebagai Direktur Utama dalam RUPST tanggal 13 Maret 2023.
Hery sendiri sebelumnya diketahui menjabat sebagai Direktur Utama Bank Syariah Indonesia atau BSI (BRIS), sejak tahun 2021 hingga saat ini. Hery diangkat menjadi Dirut BSI melalui RUPSLB pada 15 Desember 2020, dan efektif menjabat sejak 1 Februari 2021.
Sebelum menjadi Dirut BSI, Hery telah berpengalaman memegang sejumlah jabatan seperti Direktur Utama Bank Syariah Mandiri (2020-2021), Wakil Direktur Utama Bank Mandiri (2020), dan sejumlah posisi direktur Bank Mandiri sejak 2013 hingga 2020.
Dalam RUPST BRI yang digelar hari ini, terdapat 10 mata acara yakni pertama, RUPST akan meminta persetujuan laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan BRI. Kedua, menentukan penetapan penggunaan laba bersih BRI tahun buku 2024.
Gedung BRI
- BRI
Ketiga, penetapan gaji/honorarium beserta fasilitas dan tunjangan tahun buku 2025; tantiem atas kinerja tahun buku 2024; dan/atau insentif jangka panjang periode 2025—2027 bagi direksi dan dewan komisaris BRI juga akan ditetapkan di RUPST.
Mata acara keempat dan kelima masing-masing adalah persetujuan penunjukkan akuntan publik dan/atau kantor akuntan publik; serta Laporan Realisasi Penggunaan Dana Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Tahap III Bank BRI Tahun 2024. Keenam, RUPST akan meminta persetujuan pengkinian Rencana Aksi Pemulihan alias recovery plan BRI.
Ketujuh, RUPST BRI juga akan membahas penetapan plafon atau limit hapus tagih atas piutang pokok macet yang telah dilakukan hapus buku. Kedelapan adalah membahas persetujuan atas rencana pembelian kembali (buyback) saham dan pengalihan saham hasil buyback yang disimpan sebagai saham treasuri BRI.
Sementara itu, mata acara kesembilan akan membahas perubahan anggaran dasar perseroan, dan puncaknya sebagai agenda kesepuluh yakni membahas perubahan susunan pengurus BRI.
