Elnusa Cetak Laba Bersih Rp 713,67 Miliar Sepanjang 2024

Gedung Elnusa.
Sumber :
  • Dok. Elnusa

Jakarta, VIVA – Emiten jasa hulu migas dan anak usaha Pertamina, PT Elnusa Tbk (ELSA), membukukan laba bersih sebesar Rp 713,67 miliar sepanjang tahun 2024, atau naik 42 persen dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2023 yang sebesar Rp 503,13 miliar.

Kinerja Kinclong Jelang Spin-Off, BTN Syariah Kantongi Laba Bersih Rp872 Miliar pada 2024

Direktur Keuangan ELSA, Stanley Iriawan menjelaskan, capaian ini seiring dengan naiknya pendapatan usaha sebesar Rp 13,39 triliun pada Desember 2024, atau tumbuh 7 persen dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp 12,56 triliun.

"Capaian ini didorong oleh kontribusi kuat dari tiga lini bisnis utama, yaitu penjualan barang dan jasa distribusi dan logistik energi yang memberikan kontribusi terbesar sebesar 51 persen, jasa hulu migas terintegrasi sebesar 38 persen, serta jasa penunjang migas sebesar 11 persen," kata Stanley dalam keterangannya, Senin, 24 Maret 2025.

BNI Cetak Laba Bersih Rp21,5 Triliun, Catat Payout Ratio Jadi Tertinggi Sepanjang Sejarah

Ilustrasi Perwira Elnusa.

Photo :
  • Dok. Elnusa

Selain itu, Dia juga melaporkan bahwa terjadi peningkatan posisi kas akhir tahun (ending cash) secara signifikan sebesar Rp 2,95 triliun, naik 42 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,08 triliun. Sementara EBITDA tumbuh 13 persen menjadi Rp 1,45 triliun dibandingkan periode 2023, dengan EBITDA margin naik dari 10 persen menjadi 11 persen.

Pertamina Geothermal Energy Cetak Laba Bersih Rp 2,66 Triliun Sepanjang 2024

Stanley menjelaskan, kenaikan posisi kas akhir tahun mencerminkan ketahanan finansial dan pengelolaan arus kas yang lebih optimal, dan memungkinkan perseroan untuk tetap fleksibel dalam mendukung ekspansi bisnis serta menghadapi dinamika industri energi di masa depan. 

Arus kas dari operasi juga mengalami peningkatan menjadi Rp 1,75 triliun, atau naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,39 triliun. Hal ini mengindikasikan efisiensi operasional dan strategi pengelolaan modal kerja yang lebih baik.

Kemudian pada lini bisnis jasa hulu migas terintegrasi, pertumbuhan signifikan dicatatkan oleh lini bisnis Geoscience & Reservoir Services (GRS) dan Engineering, Procurement, Construction, Operation & Maintenance (EPCOM). Dimana, lini bisnis GRS berkontribusi atas pendapatan usaha yang melonjak hingga 85 persen dari periode sebelumnya.

Kemudian hal itu juga diikuti dengan pertumbuhan laba kotor sebesar 138 persen secara year-on-year (yoy). Sementara itu, EPCOM juga mengalami pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 33 persen, diikuti dengan pertumbuhan laba kotor sebesar 7 persen. 

"Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan strategi perusahaan dalam pengelolaan proyek energi dengan fokus pada efisiensi biaya dan mutu operasional," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya