Komitmen Jacek Olczak untuk Investasi Jangka Panjang di Indonesia 

Ilustrasi Investasi Jangka Panjang
Sumber :

Jakarta, VIVA – Philip Morris International (PMI), induk perusahaan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), menilai Indonesia memainkan peran penting dalam rantai pasokan global PMI dan merupakan salah satu tujuan utama PMI untuk investasi jangka panjang dan inovasi berkelanjutan. 

Jacek Olczak, Chief Executive Officer PMI, menjelaskan bahwa ketika PMI mengakuisisi Sampoerna 20 tahun lalu, perusahaan sedang dalam fase ekspansi geografis dan mencari pasar yang solid dengan prospektif bisnis yang baik. Sampoerna dan Indonesia cocok dengan strategi bisnis tersebut. Setelah 20 tahun, pilihan yang dibuat PMI terbukti tepat. 

Sejak mengakuisisi Sampoerna, PMI telah berinvestasi lebih dari USD 6,4 miliar untuk mendukung operasional Sampoerna di Indonesia, termasuk investasi terbaru sekitar USD 330 juta untuk mengembangkan produk tembakau inovatif bebas asap di Indonesia. Investasi tersebut digunakan untuk pengembangan fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat.

Jacek Olczak

Photo :
  • Istimewa

Fasilitas produksi ini memasok pasar domestik dan ekspor di seluruh wilayah Asia Pasifik, sehingga Sampoerna menjadi pusat ekspor ke lebih dari 30 pasar, baik untuk rokok konvensional maupun produk tembakau yang dipanaskan. "Investasi ini bukan hanya tentang manufaktur dan teknologi, tetapi juga tentang penciptaan lapangan kerja baru di bidang yang belum pernah ada sebelumnya," ujar Jacek pada sesi Media Interview di Jakarta, Selasa 17 Maret 2025.

Fasilitas produksi tersebut juga diperkuat dengan kehadiran laboratorium R&D kelas dunia. Laboratorium tersebut didukung oleh sekitar 200 tenaga ahli dari dalam negeri dengan kualifikasi tinggi, yang bertanggung jawab untuk menjaga implementasi sistem manajemen kualitas, memastikan seluruh kegiatan proses manufaktur mengikuti standar kualitas tinggi, serta melakukan evaluasi berkelanjutan perihal kualitas.

Secara global, Jacek menambahkan, PMI telah menginvestasikan lebih dari USD 14 miliar untuk mengembangkan, membuktikan secara ilmiah, dan mengkomersialisasikan produk bebas asap untuk perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau.

"Saat ini, hal itu masuk akal karena ini adalah produk alternatif yang lebih rendah risiko. Anda dapat merasakan pengalaman yang sama dengan risiko yang lebih rendah," terangnya.

Bos Philip Morris International Apresiasi Pemerintah RI Jaga Iklim Investasi Kondusif

Jacek menyebutkan bahwa produk tembakau inovatif bebas asap pertama kali dipasarkan 10 tahun lalu di Italia dan Jepang dan mendapat respons positif dari konsumen dewasa.

Khusus Indonesia, PMI memulai memperkenalkan produk tembakau inovatif bebas asap sejak tahun 2019 karena perlu menyesuaikan dengan preferensi konsumen dewasa di Tanah Air.

Investasi Jam Tangan Mewah Lebih Menguntungkan Dibanding Properti?

"Misalnya, kami menawarkan produk tembakau inovatif bebas asap yang dapat mengandung cengkih, yang memiliki karakteristik khusus yang memerlukan inovasi tambahan," jelasnya.

Presiden Direktur Sampoern, Ivan Cahyadi, menambahkan bahwa kehadiran produk bebas asap sejalan dengan Falsafah Tiga Tangan Sampoerna di mana salah satu pilarnya ialah memberikan alternatif yang lebih baik bagi konsumen dewasa.

Prabowo Targetkan Bangun 30 Proyek Besar Mulai Tahun Ini, Bakal Serap 8 Juta Tenaga Kerja

Menurutnya, penting untuk memahami mengapa merokok menimbulkan risiko kesehatan, yakni karena adanya proses pembakaran. Nikotin sejatinya merupakan senyawa alami pada daun tembakau dan tidak bersifat karsinogenik.

"Dengan pemahaman ini, tujuan kami adalah menawarkan alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa yang ingin terus merokok," pungkasnya.
 

Minyak kelapa sawit (CPO). (Ilustrasi)

Olah Limbah Kelapa Sawit, Renikola Primer Energi dan KPNJ Teken MoU Garap Bioenergi

PT reNIKOLA Primer Energi (PT rPE) meneken perjanjian Build-Own-Operate-Transfer (BOOT) dengan PT Karya Pratama Niagajaya (PT KPNJ).

img_title
VIVA.co.id
20 Maret 2025