Kolaborasi Perkuat UMKM Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Kontribusi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terhadap perekonomian nasional terus menjadi perhatian. Pemerintah bersama sektor swasta, didorong untuk memperkuat sinergi, guna memastikan UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan menjadi motor penggerak ekonomi.
Hal ini menjadi fokus dalam diskusi panel bertajuk 'Mengoptimalkan UMKM: Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia'. Diskusi yang merupakan bagian dari The Big Idea Forum ini dihadiri 1.000 UMKM binaan Sampoerna dan menghadirkan sejumlah pemangku kepentingan, di antaranya Menteri UMKM RI Maman Abdurrahman, Menteri Perdagangan RI Budi Santoso, Presiden Direktur Sampoerna Ivan Cahyadi, Direktur Bisnis Perum BULOG Febby Novita, serta Direktur Retail and Funding Distribution PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Andrijanto.
Menteri UMKM RI, Maman Abdurrahman, menyoroti pentingnya peran swasta dalam mendorong kemajuan UMKM. Dia mengapresiasi langkah Sampoerna yang tidak hanya melakukan pendampingan, tetapi juga membuka akses pasar.
Merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, UMKM memiliki posisi strategis untuk memanfaatkan pasar sebesar 40% dari total pengadaan barang pemerintah lewat APBN.
Dia menilai program Sampoerna melalui SRC menjadi contoh klaster UMKM ritel yang berhasil. “(Ini) sudah luar biasa, kami di Kementerian UMKM harus bisa lebih luar biasa lagi," ujar Maman seperti dikutip dari siaran pers, Kamis, 20 Maret 2025.
Sementara itu, Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dengan mengandalkan perluasan pasar dalam negeri dan ekspor.
"Program-program Sampoerna ini sangat tepat karena mampu mengisi pasar dalam negeri," ujarnya.
Dia menyebutkan tiga program utama Kemendag yakni menjaga pasar domestik, membuka pasar ekspor, dan meningkatkan kemampuan ekspor UMKM. “Kami akan membantu memasarkan produk-produk (UMKM) tersebut untuk ekspor. Kami memiliki perwakilan perdagangan, ITPC (Indonesian Trade Promotion Center) di 33 negara," kata dia.
Lebih lanjut, Presiden Direktur Sampoerna, Ivan Cahyadi, menegaskan bahwa optimisme menjadi modal utama bagi UMKM untuk berkembang. "Setelah melakukan pembinaan UMKM, baik melalui SRC maupun SETC untuk ekspor dan lainnya, kami belajar bahwa yang paling penting adalah optimisme. Dengan optimisme, banyak hal bisa dicapai, dan UMKM harus memulainya dari suatu titik awal," kata dia.
Ivan juga menyoroti kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan Perum BULOG melalui program Rumah Pangan Kita. Program tersebut bertujuan meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan pokok berkualitas dengan harga terjangkau sekaligus mendukung stabilitas harga pangan nasional.
"Berkat ekosistem digital AYO by SRC yang tersebar di seluruh Indonesia, peluang kolaborasi menjadi lebih mudah," tambahnya.
