Hutama Karya Cetak Laba Bersih Rp 2,7 Triliun di 2024, Naik 47,7 Persen dari 2023

Infrastruktur jalan yang dibangun Hutama Karya [Humas Hutama Karya]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – PT Hutama Karya (Persero) membukukan laba bersih sebesar Rp 2,7 triliun di sepanjang tahun 2024, atau naik sebesar 47,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Catat 4 Hari Lagi Menjelang Arus Mudik Tidak Semua Mobil Bisa Lewat Jalan Tol

Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto menyampaikan, pendapatan usaha juga tercatat naik mencapai Rp 30,3 triliun, melonjak 12,4 persen dari tahun 2023 dengan EBITDA Rp 4,3 triliun atau tumbuh 21,3 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara pada posisi keuangan perusahaan, total aset Hutama Karya tumbuh 15,5 persen menjadi Rp 196 triliun, dengan ekuitas perusahaan yang lebih baik menjadi Rp 138 triliun atau naik 18,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Tol Pemalang-Batang dan Kayuagung-Palembang Diskon 20 Persen Saat Mudik, Catat Jadwalnya!

"Posisi ekuitas perusahaan didorong oleh tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 18,6 triliun dan akumulasi laba tahun berjalan serta laba tahun sebelumnya," kata Budi dalam keterangannya, Kamis, 20 Maret 2025.

Hutama Karya dalam pengerjaan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).(istimewa/VIVA)

Photo :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)
Rekayasa Lalu Lintas Lebaran 2025 Diterapkan, Ini Jadwal dan Lokasinya

Dia juga melaporkan bahwa Hutama Karya berhasil memperoleh kontrak baru senilai Rp 34,8 triliun, naik 12,8 persen dari tahun sebelumnya. Kontrak ini didominasi oleh sektor Jalan dan Jembatan yang mencakup 84,4 persen dari total kontrak atau senilai Rp 29,6 Triliun.

Capaian itu diikuti oleh sektor Sumber Daya Air (SDA) sebesar 7,8 persen atau Rp 2,7 triliun, serta sektor Gedung dan Infrastruktur Perhubungan yang menyumbang 5,6 persen atau Rp 1,9 triliun. Sementara segmen lainnya menyumbang 2,2 persen dari total kontrak baru.

Budi menambahkan, Hutama Karya juga mendapatkan beberapa proyek dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Di antaranya yakni Jalan Trans Papua Ruas Jayapura-Wamena Segmen Mamberamo-Elelim, melalui konsorsium HK-HKI dengan biaya investasi sebesar Rp 3,3 triliun.

Selain itu, perusahaan juga ditunjuk sebagai pemenang atas BUP KPBU Proyek Pembangunan Flyover Panorama I (Sitinjau Lauik I) di Provinsi Sumatera Barat. Kedua proyek KPBU ini menggunakan skema Design, Build, Finance, Operate, Maintain, and Transfer (DBFOMT).

Untuk mendorong kinerja konstruksi, perusahaan senantiasa melakukan penguatan, pengendalian biaya, mutu, waktu, dan integrated governance; melakukan efisiensi beban usaha; hingga mengoptimalkan fokus champion di segmen jalan dan jembatan sebagai portofolio utama dalam revenue stream.

"Di tahun 2024, Proyek-Proyek BUMN mendominasi perolehan kontrak baru Hutama Karya dengan kontribusi mencapai 85 persen, disusul oleh Proyek Pemerintah sebesar 11,3 persen dan Proyek Swasta sebesar 3,7 persen," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya