Rogoh Kocek Rp 300 Miliar, Sido Muncul Bakal Buyback Saham Tanpa RUPS

Ilustrasi investor pasar modal.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

Jakarta, VIVA – Emiten produk jamu dan herbal, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), bakal melaksanakan pembelian kembali saham (buyback) tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Dalam Keterbukaan Informasi, Manajemen SIDO menjelaskan bahwa aksi korporasi ini merupakan tindak lanjut dari ketetapan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang mengizinkan buyback saham tanpa RUPS mulai 18 Maret 2025.

Hal itu diputuskan oleh OJK sebagai imbas dari perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang saat ini berada dalam status kondisi lain terkait kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan sesuai POJK 13/2023.

"Perseroan akan melakukan perubahan jadwal pelaksanaan pembelian kembali saham menjadi tanggal 21 Maret 2025 sampai dengan 21 Juni 2025, tanpa melalui persetujuan RUPST," kata Direktur Utama SIDO, David Hidayat, dalam keterangannya, Kamis, 20 Maret 2025.

Ilustrasi papan IHSG.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Sebagai informasi, sebelumnya SIDO telah menjadwalkan untuk menggelar RUPST pada 2 Mei 2025. Di mana salah satu agenda RUPST tersebut yakni meminta persetujuan para pemegang saham untuk melakukan buyback.

Guna melaksanakan buyback tersebut, SIDO pun menyiapkan dana maksimal Rp 300 miliar, yang belum termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya yang terkait dengan buyback.

Sementara perkiraan total jumlah saham yang akan di-buyback yakni sekitar 459 juta saham, atau setara 1,5 persen dari total saham yang diterbitkan perseroan. Sementara dana yang akan digunakan oleh perseroan sepenuhnya berasal dari kas internal.

Imbas IHSG Anjlok, OJK Izinkan Emiten Buyback Saham Tanpa RUPS

Perseroan kabarnya juga akan membatasi harga buyback maksimal Rp 760 per saham, dimana saat ini harga saham SIDO berada di level Rp 555.

Aksi korporasi buyback saham ini dilakukan pihak manajemen, karena Perseroan memandang bahwa harga saham SIDO di pasar saat ini tidak mencerminkan harga wajar dari kondisi fundamental.

Ramah Lingkungan dan Berdampak Sosial, Ini Komitmen Nyata BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Bisnis Berkelanjutan
Marina Budiman, Presiden Komisaris DCI Indonesia

Marina Budiman, Wanita Terkaya Indonesia Kehilangan Kekayaan Rp 59 Triliun dalam Tiga Hari

Marina Budiman, wanita terkaya di Indonesia, baru saja mengalami kehilangan kekayaan yang sangat besar dalam waktu singkat.

img_title
VIVA.co.id
20 Maret 2025