Potensi Bisnis Besar, Indonesia Masuk Jajaran Negara dengan Konsumsi Air Minum Terbesar di Dunia
- VIVA/Trisya Frida
Jakarta, VIVA – Indonesia merupakan salah satu negara dengan konsumsi air minum terbesar di dunia. Hal ini sejalan dengan jumlah penduduknya yang mencapai lebih dari 280 juta jiwa. Jika setiap orang membutuhkan rata-rata dua liter air per hari, maka potensi pasar air minum di Indonesia sangat besar.
Menurut Arif Mujahidin, Corporate Communications Director AQUA, industri minuman di Indonesia terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu produk komersial yang bermerek dan non-komersial. Mayoritas masyarakat masih mengonsumsi air dari sumber non-komersial seperti air sumur dan air isi ulang. Namun, produk air minum dalam kemasan (AMDK) menjadi segmen terbesar dalam industri minuman non-alkohol.
Arif Mujahidin, Corporate Communications Director AQUA
- VIVA/Trisya Frida
"Kalau di Departemen Perindustrian, produk minuman biasanya dibagi dua, ada yang komersial yang bermerek dan non-komersial. Tentu saja sekarang yang non-komersial lebih banyak, yang komersial yang bermerek itu dari kebutuhan, bayangkan 280 juta penduduk sehari minum 2 liter, itu kan potensinya besar," ujar Arif Mujahidin saat ditemui di Jakarta pada Selasa, 18 Maret 2025.
Sejarah industri AMDK di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Pada awal tahun 1970-an, produk ini belum dikenal luas. Namun, seiring waktu dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya air minum yang higienis, industri ini berkembang pesat.
"Kalau dilihat di awal-awal tahun 70-an, boleh dicek nanti sejarah kita ya. Itu belum ada. Tapi sekarang kita jadi peminum air terbesar dengan populasi yang besar," tambahnya.
Arif Mujahidin, Corporate Communications Director AQUA
- VIVA/Trisya Frida
Saat ini, konsumsi AMDK di Indonesia mencapai lebih dari 30 miliar liter per tahun, menjadikannya sebagai salah satu pasar terbesar di dunia.
"Industri AMDK itu, kalau nggak salah di atas 30 miliar liter setahun. Dan itu sebuah pasar yang besar secara industri," jelas Arif.
AMDK banyak dikonsumsi di berbagai tempat, baik di rumah, kantor, sekolah, maupun tempat umum lainnya. Kehadiran merek-merek besar seperti AQUA, yang merupakan pionir dalam industri ini, turut mendorong pertumbuhan pasar AMDK.
AQUA sendiri telah berkembang dari hanya memiliki satu pabrik menjadi 20 pabrik di seluruh Indonesia untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
"Dari satu pabrik, sekarang AQUA sudah punya 20 pabrik karena demand-nya meningkat terus," katanya.
Konsumsi air minum yang tinggi di Indonesia juga mencerminkan perubahan gaya hidup masyarakat. Generasi muda kini lebih menyadari pentingnya gaya hidup sehat, salah satunya dengan mengonsumsi lebih banyak air putih dibandingkan minuman lain.
"Jadi anak-anak sekarang, generasi muda sekarang ya hobinya lari, minumnya air putih, jauh lebih sehat," kata Arif.
Selain faktor kesehatan, konsumsi air dalam Islam juga memiliki makna yang mendalam. Dalam Al-Quran, air disebut sebagai sumber kehidupan dan memiliki banyak manfaat bagi manusia.
"Di agama kita (Islam) kan banyak banget di Al-Quran disebut tentang kebaikan air," ujarnya.
Kesadaran akan pentingnya air semakin memperkuat kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi air putih sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
Dengan konsumsi air yang tinggi dan permintaan yang terus meningkat, industri AMDK di Indonesia diperkirakan akan terus berkembang. Perusahaan-perusahaan seperti AQUA tidak hanya berfokus pada penjualan produk, tetapi juga berupaya untuk memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat melalui berbagai inisiatif sosial dan lingkungan.
"Kalau sudah besar, kebesarannya digunakan untuk apa? Buat AQUA, semakin besar juga digunakan untuk mengalirkan kebaikan. Kebaikannya bukan cuma dari jualan produk, tapi kita berbagai kegiatan," tambahnya.