Alhamdulillah! Bansos PKH 2025 Cair di Bulan Ramadan, Bagaimana Mekanisme Pencairannya?

Ilustrasi uang/rupiah
Sumber :
  • Pixabay/IqbalStock

Jakarta, VIVA – Tahun ini, pemerintah kembali menggandeng PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND sebagai mitra dalam menyalurkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako kepada lebih dari 4,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.

Jadwal dan Besaran Dana Bansos PKH Tahap 1 Maret 2025

Haris, Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia, menyampaikan bahwa penyaluran bansos untuk triwulan pertama tahun 2025 sudah dimulai sejak 21 Februari, menjelang Ramadan. "Untuk triwulan 1 tahun 2025 ini, Pos Indonesia memperoleh alokasi sebanyak lebih kurang 4,2 juta penerima manfaat. Dan itu kita mulai kemarin menjelang Ramadan di tanggal 21 Februari 2025," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers pada Senin, 17 Maret 2025.

"Alhamdulillah dalam 10 hari, tanggal 2 Maret kemarin kita telah berhasil menyalurkan sebanyak 3,5 juta keluarga penerima manfaat dengan total anggaran yang sudah kita salurkan sebanyak 2,6 triliun rupiah," jelas Haris.

Realisasi Bansos Capai Rp 25,9 Triliun hingga Februari, 19,2 Persen dari Pagu APBN 2025

Meski pencapaiannya sudah 90 persen, namun, ada beberapa tantangan di wilayah tertentu. "Jadi secara rata-rata, sesuai dengan target kita 10 hari pertama itu. Alhamdulillah kita sudah bisa menyalurkan 90 persen, kecuali untuk daerah Papua Barat. Karena memang kondisi daerah yang memang memaksa kita agak sedikit terlambat ya," ujar Haris.

Di sisi lain, wilayah dengan infrastruktur yang lebih baik seperti Jawa Barat mencatatkan tingkat keberhasilan tertinggi, yakni hingga 98 persen. "Jadi posisi tanggal 2 itu mereka sudah bisa mencapai 98 persen, karena memang kondisi daerah mendukung, ya. Jawa Barat kita lihat transportasi dan sebagainya relatif lebih lancar," tambahnya.

Pastikan NIK Anda Terdaftar! Begini Cara Cek Penerima Bansos Maret 2025

Sebaliknya, di Papua Barat, kondisi geografis menjadi tantangan utama. "Di Papua Barat itu memang kondisinya menantang ya, dengan kondisi geografis yang sulit diakses, sehingga pencapaiannya agak terlambat dibandingkan daerah lain," jelas Haris.

Dalam menyalurkan bansos, PosIND mengadopsi tiga metode utama: pembayaran langsung di Kantorpos, distribusi melalui komunitas, dan pengantaran door-to-door untuk KPM yang membutuhkan. "Kita tetap melakukan penyaluran dengan 3 pola ya. Dibayarkan di Kantorpos, kemudian dilakukan di komunitas, kemudian diantar ya. Khususnya untuk yang sakit, difabel ataupun yang tidak bisa datang ke Kantorpos," jelasnya.

Untuk memastikan transparansi dan akurasi, PosIND menggunakan aplikasi Pos Giro Cash yang telah dilengkapi dengan fitur geotagging dan pencatatan data penerima manfaat. "Kita menggunakan aplikasi yang sudah kita siapkan, Pos Giro Cash ya. Jadi Pos Giro Cash ini memang sangat mendukung proses pembayaran di kita. Jadi Alhamdulillah aplikasi kita ini terus kita kuatkan, kemudian fitur-fitur yang kemarin sudah tersematkan itu seperti geotagging, foto rumah, dan sebagainya itu tetap ada di Pos Giro Cash kita," ungkapnya.

Aplikasi ini juga dirancang untuk tetap berfungsi meskipun tanpa jaringan internet. "Memang aplikasi Pos Giro Cash kita ini disiapkan juga untuk kondisi yang memang tidak ada jaringan internetnya. Jadi tetap dilakukan proses perekaman, misalnya dipoto, penerima, luar, foto rumah, gitu. Kemudian nanti pada saat ada di daerah yang ada jaringan internet itu akan secara otomatis bisa meng-upload," tambah Haris.

Ke depan, PosIND juga siap mendukung digitalisasi penyaluran bansos sesuai dengan arah kebijakan pemerintah. "Ke depan memang pemerintah sudah melakukan upaya-upaya perbaikan terkait dengan penyaluran ini, termasuk juga rencana tentang digitalisasi pembayaran bansos, ya. Jadi Pos akan hadir, ya. Sejujurnya kita pun PosIND ini sama seperti perbankan. Kami punya rekening giro, ya," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya