MUI Ungkap Konsep Pertambangan Berkelanjutan Sesuai Prinsip Islam
- ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Jakarta, VIVA – Islam tidak melarang eksploitasi sumber daya alam selama dilakukan dengan prinsip keberlanjutan dan tanpa menimbulkan kerusakan. Hal itu diungkapkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis.
Dalam Islam, lanjutnya, diajarkan untuk menjaga alam sebagai amanah.
"Keberlanjutan sudah diajarkan dalam Islam sejak lama, termasuk dalam sektor pertambangan. Islam tidak melarang pertambangan, asalkan tidak menimbulkan kerusakan,” ujarnya, Jumat, 14 Maret 2025.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis.
- Istimewa
Cholil melanjutkan, Islam mengajarkan bahwa manusia diberikan amanah untuk mengelola alam dengan baik, termasuk dalam sektor pertambangan.
Islam memiliki panduan yang jelas dalam menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan kelestarian alam.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa terdapat dua bentuk kerusakan yang harus dihindari dalam pertambangan: kerusakan ekologi dan kerusakan mentalitas.
“Kerusakan ekologi terjadi ketika eksploitasi sumber daya alam dilakukan secara berlebihan dan tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan. Sedangkan kerusakan mentalitas terjadi ketika eksploitasi dilakukan tanpa memikirkan generasi mendatang,” tegasnya.
Menurutnya, prinsip-prinsip Islam dalam menjaga lingkungan sudah lama tertanam, seperti larangan melakukan israf (pemborosan) dan ajaran untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Ustaz Cholil Nafis juga menyoroti bagaimana ajaran Islam sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Hal ini ditegakkan agar pengelolaan sumber daya alam bisa dilakukan dengan benar sesuai dengan agama, ilmu lingkungan, dan tata kelola yang baik.
Menurutnya, pelibatan berbagai pihak sangat penting agar pertambangan yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat tanpa mengorbankan lingkungan. Ia pun menekankan bahwa Islam mengajarkan disiplin dan tanggung jawab dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam mengelola sumber daya alam.
"Dengan adanya perspektif Islam dalam pengelolaan sumber daya alam, diharapkan industri pertambangan di Indonesia dapat lebih berorientasi pada keberlanjutan, sehingga mampu memberikan manfaat ekonomi tanpa mengorbankan keseimbangan ekologi."