Pembelian Minyakita Turun Drastis, Pedagang Ogah Tambah Stok
- VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)
Depok, VIVA – Penjual minyak goreng bersubsidi dengan merk MinyaKita mengeluh turunnya omzet akibat viral ditemukan takaran yang tidak sesuai. Sejak beberapa hari lalu, pedagang mengeluh pembeli menurun drastis.
Ester, penjual di Pasar Sukatani mengatakan sudah sepekan tidak menyediakan MinyaKita. Pasalnya sudah tidak ada warga yang membeli MinyaKita pascaviral pemberitaan isi tidak sesuai takaran.
“Saya tidak jual lagi mas, sudah seminggu ini. Saya jual stok yang ada saja yang dipajang,” katanya, Kamis, 13 Maret 2025.
Beredar MinyaKita Tak Sesuai Takaran
- TikTok @miepejuang
Akibat turunnya penjualan berdampak pada merosotnya omzet. Sebelumnya dia bisa menjual lebih dari lima botol MinyaKita per hari. Namun sejak sepekan tidak ada yang membeli minyak merk tersebut.
“Biasanya dalam sehari bisa terjual 5 sampai 6 botol minyak curah. Sekarang, belom tentu laku,” ujarnya.
Dia berharap ada tindakan dari pemerintah sehingga tidak merugikan penjual seperti dirinya. “Jangan didiamkan begini karena yang terdampak ya penjual. Kami merosot penjualan,” keluhnya.
Diketahui sebelumnya, beredar MinyaKita diduga palsu dan ilegal di Depok. Selain tidak sesuai takaran, izin BPOM minyak tersebut diduga palsu.
“Dari sidak tadi yang sudah kami lakukan, disini kami juga tadi membawa UPT Metrologi untuk melakukan pengukuran. Kemudian kami beli beberapa sampel MinyaKita di sini dari pedagang. Ternyata kami menemukan ada dua MinyaKita dari dua produsen yang berbeda itu tidak sesuai dengan ketentuan peraturan yang ada,” kata Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah.
Atas keresahan tersebut, Kapolres Metro Depok Kombes Pol Abdul Waras berjanji akan menyelidiki temuan ini. Pihaknya berjanji melakukan penelitikan dengan langkah hukum sesuai dengan prosedur yang ada. Pihaknya berjanji akan menindak tegas jika ditemukan pelanggaran.
“Ya tentu kita akan lakukan penyelidikan dengan langkah hukum sesuai dengan prosedur yang ada. Sesuai dengan arahan dari Pak Presiden untuk masalah ini menjadi atensi,” katanya.