Sepekan Rampung, Intip Strategi Pos Indonesia Salurkan Bansos PKH dan Sembako di Lampung
- Istimewa
Bandar Lampung, VIVA – PT Pos Indonesia atau PosIND merampungkan penyaluran bantuan sosial (bansos) berupa sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) di Provinsi Lampung dalam sepekan. Perseroan mengklaim penyerahan bansos kepada 97.487 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau mencapai 99 persen.
Alokasi bansos terbanyak di wilayah ini terdapat di Kabupaten Lampung Selatan sebanyak 16.604 KPM, Kabupaten Tanggamu sebanyak 15.055 KPM, dan Kabupaten Lampung Utara sebanyak 18.327 KPM. Pendistribusian bantuan dari pemerintah ini merupakan kelanjutan dari periode Triwulan I-2025.
Executive General Manager (EGM) Kantorpos KCU Bandar Lampung Richwan Boy mengatakan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan dinas sosial dan pemerintah daerah sesaat setelah menerima instruksi dari pusat. Langkah ini dilakukan guna memastikan penyaluran bantuan berlangsung tepat waktu dan tepat sasaran.
"Kami cukup bangga atas kepercayaan pemerintah dalam menyalurkan bansos PKH dan sembako ini. Koordinasi dengan pihak terkait sangat penting agar proses penyaluran berjalan lancar," ujar Richwan dikutip dari keteranganya pada Selasa, 11 Maret 2025.
Strategi Pos Indonesia dalam Menyalurkan Bansos PKH dan Sembako di Lampung
- Istimewa
Richwan menjelaskan, mekanisme penyaluran dilakukan melalui sistem terstruktur di mana setiap KPM yang terdata menerima bansos menerima surat undangan yang mencantumkan jumlah bantuan yang akan diterima. Saat pencairan, data penerima diverifikasi dengan KTP untuk memastikan keakuratan.
Meskipun segala strategi sudah direncanakan secara matang tetapi dalam pelaksanaan penyaluran bansos tetap saja dihadapkan berbagai tantangan. Khususnya bagi juru bayar yang harus menyalurkan bantuan secara door to door ke wilayah Terdepan, Tertinggal, dan Terpencil (3T).
"Tantangan cuaca serta kondisi geografis yang sulit, tentu menjadi kendala tersendiri," imbuh Richwan.
Berkat pengalaman perseroan, Pos Indonesia mempunyai solusi strategis sebagai antisipasi masalah tersebut. Salah satunya memaksimalkan kesiapan transportasi dan pengamanan dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem.
"Kami sudah memiliki tim khusus untuk wilayah perairan yang berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk menentukan waktu penyaluran yang tepat," tutur Richwan.
Ilustrasi pencairan dana bantuan sosial (bansos)
Pos Indonesia juga menggunakan teknologi Pos Giro Cash dalam melakukan penyaluran bansos. Teknologi ini sangat bermanfaat bagi para juru bayar, terutama bagi mereka yang mengantarkan bantuan di wilayah tanpa akses internet.
Pasalnya, aplikasi tersebut terdapat sistem yang memungkinkan transaksi dilakukan secara offline. Data penerima pun tetap tersimpan di perangkat juru bayar dan akan diperbarui ke pusat setelah kembali ke wilayah dengan jaringan internet.
"Dengan sistem ini, bantuan tetap dapat disalurkan dengan akurat meskipun berada di wilayah yang sulit dijangkau jaringan komunikasi," jelas Richwan.
Suksesnya penyaluran bansos di wilayah Lampung tidak lepas dari kolaborasi yang dilakukan Pos Indonsesia dengan para pendamping PKH. Khususnya ketika mereka melakukan menyalurkan metode door to door.
"Banyak KPM yang tidak bisa datang langsung karena sakit atau keterbatasan fisik, sehingga layanan ini sangat membantu," ucap Dedi Cahyadi, salah satu pendamping PKH.
Dedi juga memuji teknologi yang diterapkan PT Pos dalam menyalurkan bansos ini. Mulai dari teknologi geotagging dan biometrik berupa face recognition. "Dengan sistem ini, kami dapat memastikan bahwa KPM benar-benar tinggal di lokasi yang terdaftar," tambahnya.