Usul Bentuk Panja, Anggota Komisi VI Bakal Panggil Ahok hingga Eks-Dirut Pertamina Nicke Widyawati
- YouTube/TVR Parlemen
Jakarta, VIVA – Anggota Komisi VI DPR Fraksi PDI-P, Mufti Anam, mengusulkan pembentukan Panitia Kerja (Panja) di DPR guna mengusut kasus korupsi di Pertamina.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI dengan Dirut Pertamina beserta jajaran pimpinan holding-nya pada Selasa, 11 Maret 2025, Mufti mengatakan bahwa upaya bersih-bersih di internal Pertamina harus dilakukan secara menyeluruh.
Karenanya, keberadaan Panja terkait kasus korupsi Pertamina itu diharapkan juga akan bisa turut memanggil para pimpinan Pertamina sebelumnya, termasuk direktur utama ataupun para komisaris terdahulu untuk dimintai keterangan.
"Kita bisa panggil (mantan komisaris utama) Pak Ahok, yang beliau juga konfirmasi kalau beliau diundang ke tempat ini beliau akan hadir. Kita juga akan undang mantan Dirut, Bu Nicke, begitu juga mantan Dirut ketika Petral dibubarkan misalnya," kata Mufti dalam RDP Komisi VI DPR bersama Pertamina, Selasa, 11 Maret 2025.
Pertamina jamin bukan Pertamax penyebab mobil rusak di Cibinong [dok. Humas Pertamina]
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Mengenai isu pengoplosan BBM demi mengerek keuntungan secara ilegal, Mufti juga mengaku bahwa dirinya pernah mengecek di internet soal klaim di mana ada sejumlah produsen yang mampu menaikkan tingkat RON BBM.
Apabila hal itu terbukti benar bisa dilakukan, maka Dia pun akan secara terang-terangan membantah pernyataan Plt Dirut Pertamina Patra Niaga dalam rapat dengan Komisi XII DPR beberapa waktu lalu. Di mana kala itu, Plt Dirut Pertamina Patra Niaga mengatakan bahwa tidak ada aditif yang bisa menambah RON BBM.
"Kenyataannya, pak plt, ketika bapak buka Google atau buka e-Commerce, banyak sekali perusahaan kredibel yang jual booster yang bahkan menjanjikan bisa naik 5 poin. Misalnya dari RON 90 ke RON 95 yang jauh lebih besar dari Pertamax," ujar Mufti.
[Humas Pertamina]
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Karena, Mufti menekankan perlunya dibentuk Panja di kasus korupsi Pertamina ini, sebagai upaya pembersihan besar-besaran di internal Pertamina guna menyingkirkan para mafia dan penjahat-penjahat yang bercokol di dalamnya.
Dia juga kembali menekankan agar Panja terkait kasus korupsi Pertamina ini dapat segera dilakukan, demi mengusut tuntas kasus tersebut dari hulu hingga ke hilir serta dari pion hingga ke aktor-aktor utamanya.
"Saya sangat yakin bahwa masih banyak penjahat dan mafia yang bercokol di Pertamina ini. Mereka tinggal tunggu giliran saja untuk duduk pada posisi strategis. Artinya, Pertamina tidak akan pernah sehat karena di dalam tubuhnya masih tersebar virus-virus," ujarnya.
