Investasi Emas Vs Bitcoin, Mana yang Paling Untung di Masa Depan?

Ilustrasi Emas
Sumber :
  • www.freepik.com

Jakarta, VIVA – Emas telah lama dikenal sebagai aset investasi yang stabil, terutama saat kondisi ekonomi tidak menentu. Dari dulu hingga sekarang, emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan gejolak pasar.

Namun, kehadiran dan popularitas Bitcoin mulai mengubah cara pandang investor terhadap aset digital. Bitcoin, bahkan digadang-gadang sebagai "emas digital" yang menawarkan potensi keuntungan besar, meski volatilitasnya jauh lebih tinggi dibandingkan emas.

Banyak investor kini mempertimbangkan apakah lebih menguntungkan berinvestasi dalam emas atau Bitcoin di masa depan. Sebenarnya, masing-masing aset memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda mengambil keputusan.

Nah, melansir dari Investopedia, berikut ini perbandingan antara emas dan Bitcoin berdasarkan beberapa faktor utama. Apa saja?

Emas Vs Bitcoin

Bitcoin

Photo :
  • International Banker

1. Sejarah dan Reputasi

Sejarah dan reputasi keduanya, jelas berbeda. Emas, telah digunakan sebagai alat tukar dan penyimpan nilai selama ribuan tahun. Stabilitasnya menjadikannya pilihan utama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.

Sementara itu, Bitcoin baru hadir sejak 2009 dan masih terus berkembang sebagai aset digital yang belum sepenuhnya diterima di seluruh dunia.

2. Regulasi

Regulasinya juga berbeda. Emas memiliki sistem perdagangan yang sudah jelas dan diawasi secara ketat di banyak negara. Perdagangan emas juga memiliki regulasi ketat terkait impor, ekspor, serta kepemilikannya.

Sebaliknya, Bitcoin masih menghadapi tantangan regulasi di berbagai negara. Meskipun aman dari pemalsuan berkat sistem blockchain, regulasi yang belum seragam membuat Bitcoin berisiko lebih tinggi.

3. Utilitas dan Kegunaan

Emas tidak hanya digunakan sebagai investasi, tetapi juga dalam industri elektronik, kesehatan, dan perhiasan. Kegunaan ini membuat emas tetap memiliki nilai meskipun pasar investasi sedang lesu.

Bitcoin, di sisi lain, masih terbatas sebagai alat transaksi digital dan instrumen investasi. Namun, dengan berkembangnya teknologi keuangan seperti DeFi (Decentralized Finance), Bitcoin mulai memiliki peran baru dalam ekosistem keuangan global.

Rosan Ungkap Huayou China Gantikan LG Investasi Baterai di Indonesia

4. Likuiditas dan Volatilitas

Emas dikenal memiliki likuiditas tinggi dengan harga yang relatif stabil dalam jangka panjang. Di sisi lain, Bitcoin cenderung lebih fluktuatif karena dipengaruhi oleh sentimen pasar, regulasi, dan perkembangan teknologi. Kenaikan dan penurunan harga Bitcoin bisa terjadi dalam waktu singkat, membuatnya berisiko tinggi bagi investor yang tidak siap menghadapi volatilitas.

Anindya Bakrie: Kerja Sama Investasi RI-Peru Bakal Pasok Pasar Amerika Latin hingga ASEAN

Lantas, apakah Bitcoin bisa menggantikan emas sebagai aset investasi utama? Kemungkinan besar tidak. Keduanya akan tetap memiliki peran masing-masing dalam portofolio investasi, tergantung pada preferensi dan toleransi risiko investor.

Emas tetap bisa menjadi pilihan bagi mereka yang mencari stabilitas, sementara Bitcoin menawarkan potensi keuntungan besar bagi yang siap menghadapi risiko tinggi. Pada akhirnya, keputusan untuk memilih emas atau Bitcoin bergantung pada tujuan investasi dan strategi masing-masing investor.

Seberapa Buruk Dampak Pembatalan Investasi di Industri Otomotif Nasional?

Bagi yang ingin diversifikasi, menggabungkan kedua aset ini bisa menjadi pilihan yang lebih bijak. Anda pilih yang mana?

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani

Rosan Ungkap LG Diminta Pemerintah Mundur dari Proyek Baterai

Pemerintah ternyata meminta perusahaan asal Korea Selatan, LG mundur dari megaproyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik Indonesia

img_title
VIVA.co.id
23 April 2025