Erick Thohir Bilang Danantara Warisan Emas untuk Anak Cucu Indonesia
- Dokumentasi BI.
Jakarta, VIVA – Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan keyakinannya terhadap visi Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen melalui kehadiran Danantara. Atas nama BUMN, Erick menyambut positif target tersebut.
Erick menegaskan negara memerlukan industri dasar dalam membangun industrialisasi. Indonesia sebagai negara yang kaya sumber daya alam harus memastikan bahwa potensi tersebut dimanfaatkan secara bijaksana.
Oleh karena itu, kehadiran Danantara yang dipimpin Rosan Roeslani bertanggung jawab memastikan sumber daya alam ini dapat dirasakan tidak hanya oleh generasi saat ini, tetapi juga untuk anak cucu di masa depan.
"Danantara yang dipegang Pak Rosan ini untuk anak cucu. Artinya apa? Jadi bukan sesuatu yang dilihat kontroversial coba di benchmarking-kan dengan banyak negara lain. Ada yang kurang bagus tapi banyak yang bagus," ujar Erick dalam acara Indonesia Economic Outlook 2025 di Jakarta.
Menteri BUMN Erick Thohir.
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Bos BUMN itu menyinggung Arab Saudi menggabungkan aset untuk melakukan investasi besar-besaran di sektor pariwisata. Disusul Qatar yang juga melakukan hal serupa.
"Yang tadinya pendanaan ini dilakukan mungkin untuk sekedar biaya operasional atau mungkin biaya rumah belanja pasar termasuk dividen BUMN sekarang sebagian disisihkan untuk sebuah investasi," imbuh Erick Thohir.
Di samping kekayaan sumber daya alam, Erick Thohir menyinggung keunggulan Indonesia yang memiliki fundamental pertumbuhan ekonomi yang bagus. "Tinggal bagaimana kita perlu 'efisien' dalam keuangan yang bisa diinvestasikan," katanya.
CEO Danantara, Rosan Roeslani yang turut hadir menuturkan, Danantara akan fokus pada investasi di sektor-sektor yang memberikan dampak positif terhadap perekonomian berkelanjutan. Sehingga bisa menjadi warisan berharga yang dapat dinikmati generasi mendatang.
"Danantara ini diamanahkan untuk investasi di sektor-sektor yang mempunyai dampak positif dan dampak yang besar terhadap perekonomian Indonesia untuk saat ini hingga anak cucu," ujar Rosan.
Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, Rosan menambahkan bahwa seluruh kegiatan investasi akan dijalankan dengan tata kelola yang baik (good governance). Selain itu, mengedepankan prinsip kehati-hatian dan integritas.
