Rosan Ungkap Jurus Danantara Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Jadi 'Lokomotif'
- Biro pers Istana.
Jakarta, VIVA – Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani membeberkan peran strategis Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) dalam membantu mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen. Mulai dari menciptakan nilai lebih hingga menjadi lokomotif pendorong roda ekonomi domestik.
Sebagai badan pengelola investasi, Danantara akan mengelola dana dari tujuh anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Mulai dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan Mining Industry Indonesia (MIND ID).
"Kita akan mengkonsolidasikan dalam upaya menciptakan nilai lebih (value creation) dan di saat bersamaan kita ingin mengoptimalisasi aset-aset yang ada," ungkap Roslan dalam acara Indonesia Economic Outlook 2025 pada Rabu, 26 Februari 2025 di Jakarta.
Dengan begitu, harapannya aset-aset yang sudah baik bisa menjadi semakin apik sementara yang belum baik akan disempurnakan. Roslan juga menyinggung pentingnya kolaborasi berbagai sektor untuk menyukseskan hal tersebut.
Rosan Perkasa Roeslani Menteri Investasi/Kepala BKPM di Dialog Ekonomi Kadin
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
"Yang belum baik kita sempurnakan. Yang paling penting kita akan sinergikan bersama-sama tidak hanya antar-BUMN tetapi juga dengan dunia usaha," lanjut Roslan.
Bos Danantara tidak memungkiri bahwa 'kue' ekonomi Indonesia kian membesar seiring berjalannya waktu. Sementara itu, BUMN memiliki limitasi sehingga perlunya kontribusi pihak swasta yang lebih besar.
"Kita (Danantara) ini hanya sebagai lokomotifnya saja tapi yang kita mau gandeng ini adalah dunia usaha dari yang UMKM, menengah sampai yang besar," kata Roslan.
Ia berharap, kehadiran Danantara mampu menggandeng seluruh pelaku usaha untuk bergerak bersama merealisasikan target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Di mana dampaknya dapat dirasakan semua lapisan masyarakat yang terlibat langsung maupun tidak langsung.
Lebih lanjut, Roslan mengulas struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menunjukkan sekitar 53 persen berasal dari konsumsi domestik. Kegiatan investasi memberikan andil kurang lebih 28-29 persen dari investasi disusul belanja pemerintah sebesar 8-9 persen dan 2 persen dari ekspor.
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi
- freepik.com/freepik
Data tersebut cukup membuktikan bahwa investasi memainkan peran sangat penting dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, berkesinambungan dan juga inklusif. Penanaman modal oleh pihak pemerintah juga dinilai memberikan keyakinan terhadap investor asing untuk mengalokasikan dananya ke Indonesia.
"Dengan adanya Danantara ini, investasi memberikan kenyamanan dan keyakinan kepada para investor luar yang ingin berinvestasi ke Indonesia. Kita bukan hanya mereka investasi ke Indonesia tetapi di saat bersamaan kita juga bisa berinvestasi bersama-sama," lanjut
Roslan.
Nantinya, saham Danantara 100 persen sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Lebih tepatnya 99 persen dimiliki Danantara dan 1 persen milik Kementerian BUMN berupa saham syariah atau saham Merah Putih.
"Sesuai arahan presiden, kita akan melakukan investasi ini dengan tata kelola yang baik (good governent), transparan, secara hati-hati dan yang paling penting adalah dijalankan dengan integritas yang baik,” kata Rosan.
Rosan menenakan, ujung dari investasi di berbagai sektor startegi adalah menciptakan lapangan pekerjaan berkualitas yang jadi tantangan terbesar Indonesia sejak dahulu. Secara otomatis menggerakan roda ekonomi yang berimbas pada industrialisasi.