DBS Bakal PHK 4.000 Karyawan Gegara AI

Bank DBS Indonesia.
Sumber :
  • dbs.com

Jakarta, VIVA – DBS Bank, emiten perbankan terbesar di Asia Tenggara, mengumumkan rencana memangkas 4.000 karyawan. Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal akibat transformasi adopsi kecerdasan buatan (AI) dalam operasional perusahaan. 

Kronologi Skandal Lisa Mariana vs Ridwan Kamil, dari Rekaman Sampai Dugaan Pemerasan

Saat ini, bank yang berbasis di Singapura mempekerjakan kurang lebih 8.000 sampai 9.000 karyawan berstatus sementara dan kontrak. Perampingan tenaga kerja akan menargetkan posisi semetara dan dilakukan secara alami mengikuti kontrak terakhir dari masing-masing pegawai yang selesai dalam tiga tahun ke depan. 

Manajemen DBS Bank menuturkan, PHK massal mesti dilakukan karena adanya adopsi terhadap penggunaan teknologi AI. Perusahan bahkan memproyeksikan bank optimis terhadap potensi transformatif teknologi AI di bidang perbankan.

Grace Tahir Bongkar Pengalaman Pahit Punya Karyawan Gen Z, Benarkah Etos Kerja Buruk?

Tidak dapat dipungkiri pemanfaatan AI yang lebih luas di berbagai sektor telah memunculkan diskusi penting tentang ketenagakerjaan. Baru-baru ini, bank dunia (IMF) memprediksi adopsi AI akan mengancam hampir 40 persen pekerjaan di seluruh dunia. 

Ilustrasi PHK

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito
Momentum Emas untuk Industri Kripto

"Saat ini kami menerapkan lebih dari 800 model AI di 350 kasus penggunaan dan memperkirakan dampak ekonomi terukur berupa peningkatan melebihi US$ 1 miliar pada tahun 2025 dari yang sebelumnya hanya US$ 754 juta," jelas CEO DBS Bank Piyush Gupta dikutip dari The Pinnace Gazette pada Kamis, 27 Februari 2025.

Proyeksi keuntungan ekonomi lebih dari US $1 miliar menandakan stabilitas keuangan serta peningkatan efisiensi layanan perbankan. Sebanyak 75 persen sektor perbankan mulai menggunakan perangkat AI yang mencerminkan evolusi industri yang kian cepat.

Bank DBS membuat langkah penting dalam menghadapi perubahan akibat teknologi AI. Mereka tidak hanya memangkas beberapa pekerjaan, tetapi juga menciptakan pekerjaan baru yang berhubungan dengan AI. 

Gupta menuturkan, di tengah badai PHK perusahaan berupaya mengimbangi dengan menciptakan sekitar 1.000 posisi baru yang terkait dengan AI. Hal ini seiring perluasan adopsi AI dalam operasi lembaga tersebut. 

Langkah DBS menunjukkan perusahaan perlu punya rencana matang dalam menghadapi perubahan teknologi. AI akan mengubah banyak pekerjaan dan perusahaan harus bisa beradaptasi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya