Industri TPT Masuk Fase Sunset, Luhut Beberkan Fakta Ini

Industri Tekstil Bandung
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Jakarta, VIVA – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan buka suara terkait persepsi sektor tekstil produk tekstil (TPT) dan alas kaki masuk fase industri sunset. Menurutnya, industri tersebut merupakan sektor strategis yang mampu menyerap tenaga kerja. 

Prabowo Perintahkan TNI-Polri Turun Tangan Sikat Ormas yang Hambat Investasi

Luhut mengatakan, industri TPT dan alas kaki tetap menjadi sektor strategis bagi ketahanan ekonomi dan sosial Indonesia, di tengah tantangan global dan kabar pemutusan hubungan kerja (PHK). Dia menilai, sektor ini justru memiliki potensi besar untuk berkembang dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Banyak yang pesimis terhadap industri ini, menganggapnya sebagai industri sunset. Namun, kami di DEN melihatnya sebagai sektor strategis yang menyerap hampir 4 juta tenaga kerja, dengan pakaian jadi menyerap 2,9 juta di antaranya. Industri ini juga berperan penting dalam mendukung sektor usaha kecil dan mikro, terutama makanan dan minuman,” ujar Luhut dalam keterangannya Rabu, 26 Februari 2025.

Usai IHSG Anjlok, Prabowo Panggil DEN ke Istana

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan tinjau sistem Coretax (dok: Tim Media DEN)

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Luhut membeberkan, dalam satu tahun terakhir, Indonesia telah menjadi target relokasi industri tekstil dan alas kaki. Hal ini didorong oleh perubahan global seperti perang dagang antara AS dan China serta kejenuhan industri di Vietnam. 

Surat Utang Negara Diminati, Sri Mulyani Sebut Investor Masih Percaya Pemerintah

Menurutnya, ini tercermin dari meningkatnya Foreign Direct Investment (FDI) ke sektor TPT, yang pada 2024 mencapai US$903 juta-naik 107 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) untuk sektor ini mencapai Rp 7 triliun.

Luhut mengatakan, investasi ini menunjukkan dampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja. Hasil kajian DEN mengungkapkan bahwa investasi sebesar US$20-UA$30 juta di pabrik pakaian jadi dapat menyerap hingga 9.000 tenaga kerja. 

Selain itu, dalam pertemuan DEN dengan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) dan perwakilan global apparel seperti Adidas dan Nike beberapa waktu lalu, terungkap bahwa salah satu merek global akan meningkatkan ordernya di Indonesia hingga tiga kali lipat dalam tiga tahun ke depan, yang berpotensi menciptakan tambahan 100.000 lapangan kerja.

Meski demikian, Luhut mengakui bahwa masih terdapat berbagai tantangan yang dihadapi investor di sektor ini, seperti masalah pembebasan lahan, perizinan amdal, dan kebijakan upah. Namun, ia optimistis bahwa dengan koordinasi yang baik, kendala-kendala tersebut dapat diselesaikan.

Di sisi lain, perlindungan pasar dalam negeri dari impor ilegal juga menjadi perhatian utama.

Luhut Sebut Gus Dur Sudah Diramal jadi Presiden Sebelum Penghitungan Suara

Photo :
  • YouTube Mahfud MD Official

“Kapasitas produksi berlebih di Tiongkok akibat tarif AS telah mendorong mereka mengalihkan ekspor ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Ini perlu diwaspadai. Namun, jangan sampai kemudian impor bahan baku atau material yang dipakai untuk produksi juga malah ikut terhambat,” tegas Luhut.

Selain fokus pada industri tekstil dan alas kaki, DEN juga tengah menjajaki peluang Indonesia dalam rantai pasok global industri semikonduktor. Salah satu inisiatif yang tengah dikembangkan adalah kerja sama dengan perusahaan semikonduktor asal Singapura, yang mencakup program pelatihan bagi 50-100 tenaga kerja Indonesia di bidang desain chip, perakitan, dan pengemasan semikonduktor.

“Di tengah situasi global yang tidak menentu, kita tidak boleh pesimis. Indonesia memiliki peluang besar yang bisa dimanfaatkan, asalkan kita bersatu dan bekerja sama untuk mewujudkan potensi tersebut,” kata Luhut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya