Optimis Ekonomi Indonesia Lampaui Target 8 Persen Berkat Program MBG dan 3 Juta Rumah, Begini Penjelasan Hashim

Hashim Djojohadikusumo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Jakarta, VIVA – Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai target sebesar 8 persen. Meskipun tahun ini dibuka dengan ketidakpastian dan kekhawatiran pasar akibat kebijakan Donald Trump yang menimbulkan kegaduhan global. 

ADB Proyeksi Ekonomi Asia-Pasifik 2025 Turun Tipis Jadi 4,9 Persen, Dipicu Tarif Dagang

Hashim mengoreksi pertumbuhan ekonomi yang menyebut hanya sampai dengan 8 persen. Menurut pandangan Hashim dan Presiden Prabowo Subianto, angka tersebut merupakan persentase terendah. 

"Kita akan melebihi 8 persen, 8 persen itu minimal," ujar Hashim dalam acara CNBC Economic Outlook 2025 pada Rabu 26 Februari 2025 di Jakarta. 

Kepala BGN Sebut Banyak Restoran Hampir Bangkrut tapi Bisa Bangkit Gegara MBG

Keyakinan Hashim didasari dari keberadaan program-program baru di pemerintahan Prabowo, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG). Hashim menegaskan tambahan anggaran sebesar Rp 171 triliun untuk program MBG bukan berasal dari realokasi dari agenda-agenda konyol yang tidak perlu di berbagai instansi.

Menag Dukung Makan Bergizi Gratis hingga Desa Terpencil, Begini Alasannya

Berdasarkan hasil diskusinya dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Hashim menuturkan program MBG dapat mendorong pertumbuhan dari 0,83 persen menjadi 1,99 persen. Lonjakan ekonomi terealisasi lantaran uang dialihkan ke sektor ekonomi riil. 

"Nanti diperlukan 82 juta butir telur setiap hari, perlu sayur-sayuran, perlu daging ayam, perlu susu, perlu banyak hal yang diperlukan dalam membuat menu MBG," jelas Hashim.

Lebih lanjut, Hashim mengungkapkan alokasi ratusan triliun rupiah nanti akan dibelanjakan di wilayah pedesaan. Sehingga mendorong kontribusi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Ini stimulus ekonomi, uang masuk ke pedesaan, uang masuk ke riil ekonomi," lanjut Hashim.

Hashim juga menyinggung program tiga juta unit apartemen dan rumah turut memberikan andil dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Program yang menyasar kelas menengah ke bawah ini diproyeksi menyebabkan peningkatan permintaan hingga 185 sektor ekonomi.

Mulai dari semen yang diperhitungkan bertambah jadi 15 juta ton semen. Kemudian besi baja, kawat listrik, kabel, sektor elektronik seperti televisi dan kulkas hingga industri mebel untuk memenuhi kebutuhan tempat tidur dan lainnya. 

"Dari makanan gratis dan perumahan kita bisa tambah 4 persen dari prediksi tahun ini. Jadi bisa 9,3 persen," kata Hashim.

Hashim menekan bahwa kedua program tersebut merupakan kesempatan yang harus dimanfaatkan pemerintah maupun pelaku usaha mengingat proyeksi permintaan yang sangat tinggi. Terlebih sektor perumahan makanan pangan tidak terpengaruh dari kebijakan Trump karena konsumsi dan permintaan domestik. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya