Tembus Target, PalmCo Catat Realisasi Rekomtek PSR Petani Binaan Capai 13.494 Ha
- Dok. Istimewa
Jakarta, VIVA – PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo mengakselerasi, implementasi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Upaya itu pun terlihat dari realisasi rekomendasi teknis (Rekomtek) yang dicapai petani binaan perusahaan sepanjang tahun 2024 lalu.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, mengungkapkan bahwa Perusahaan negara yang saat ini mengelola kebun sawit terluas di dunia itu berhasil membantu petani mendapatkan Rekomtek di atas target yang dicanangkan pemegang saham.
“Sasaran penerbitan Rekomendasi Teknis PSR PalmCo tahun lalu adalah seluas 12.425 hektare. Dan disepanjang tahun 2024 kemarin, alhamdulillah perusahaan mampu membantu petani guna merealisasikan Rekomtek mencapai 13.494 hektare, atau setara dengan 106 persen dari target,” sebut Jatmiko melalui siaran persnya di Jakarta, Kamis, 26 Februari 2025.
Dia menjelaskan, Rekomtek sendiri merupakan dokumen yang diterbitkan oleh Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI sebagai hasil verifikasi atas usulan pengajuan lembaga perkebun. Hal itu untuk perolehan dana program PSR dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
“Rekomtek penting agar dana PSR bantuan pemerintah dapat disalurkan secara tepat dan petani bisa meremajakan kebun sawit mereka yang sudah tidak produktif lagi,” ungkapnya.
Lebih lanjut menurutnya, di tahun 2025 ini, Perusahaan menyasar luasan yang lebih tinggi dan berkeyakinan hal tersebut dapat terwujud dengan dukungan dari berbagai pihak. “Target rekomtek PSR PalmCo tahun ini juga meningkat drastis hampir dua kali lipat menyentuh 22 ribu Hektar lebih. Tantangan yang besar pastinya namun dengan kolaborasi kelembagaan petani, organisasi petani, dan dukungan pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan lainnya, maka kami optimis atas pemenuhan target tersebut,” beber Jatmiko.
Secara garis besar, peremajaan sawit rakyat dikelompokkan menjadi dua, baik secara swadaya oleh petani maupun pola kemitraan bersama Perusahaan. Disebutkan Jatmiko, program PSR PTPN IV menjadi salah satu inisiatif strategis PTPN Group dalam mendukung Program Strategis Nasional (PSN). Upaya itu dicanangkan pemerintah dalam meningkatkan produktivitas perkebunan rakyat yang memang saat ini produksinya masih jauh di bawah rata-rata standar industri. “Bersama kita bisa tingkatkan produktivitas sawit rakyat Indonesia,” tukasnya.
Foto kebun kelapa sawit, contoh swasembada pangan dan energi
- pexels//@Pok Rie
Sementara itu Direktur Utama Holding Perkebunan PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menegaskan bahwa program PSR berperan penting dalam meningkatkan hasil perkebunan rakyat serta mendorong keberlanjutan sektor kelapa sawit di Indonesia.
"PTPN Group akan terus memperluas cakupan program ini, sehingga dapat memberikan dampak signifikan terhadap produksi CrudePalm Oil (CPO) nasional serta kesejahteraan petani kelapa sawit," ujarnya.
Program yang diberi nama "Program PTPN untuk Sawit Rakyat" itu melibatkan ribuan petani sawit di berbagai wilayah Indonesia. PTPN IV PalmCo berupaya memberikan dukungan penuh terhadap peningkatan produksi dan produktivitas kelapa sawit rakyat melalui berbagai skema pendampingan dan fasilitas.
“Diantaranya pola single manajemen, penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat bagi petani swadaya, offtaker dan pembinaan KUD,” tambahnya.
Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV PalmCo, Irwan Perangin-angin, menambahkan bahwa program PSR tidak sekedar meremajaan kebun, tapi berupaya menciptakan agen PSR di antara petani dan kelembagaannya. Dengan target nasional PSR yang sangat besar dimana Pemerintah mencanangkan hingga 400 ribu hektare per tahun, maka perlu upaya massive guna mewujudkannya.
Muhammad Abdul Ghani, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III.
- Dokumentasi PTPN.
“Untuk mempercepat PSR itu, kita berharap semakin banyak petani maupun KUD yang berhasil melakukan PSR untuk kemudian menjadi agen bagi yang lainnya. Mengajak petani lainnya agar mau mengikuti program PSR yang dicanangkan pemerintah,” kata Irwan.
Dijelaskannya pembinaan KUD oleh Perusahaan juga menjadi perhatian lebih sejak PalmCo terbentuk akhir 2023 lalu. “Kami lakukan bimbingan teknis kepada berbagai KUD dan kelompok tani, baik melalui pola offtaker ataupun bimbingan teknis. Total sudah 93 kelembagaan petani se Indonesia yang mengikuti bimtek PalmCo. Kami berkomitmen untuk itu, semoga dapat mempercepat akselerasi PSR di Indonesia,”’harapnya.