Dua Petinggi Sarana Menara (TOWR) Angkat Kaki, Ada Apa? Begini Penjelasannya
- TopCareer
Jakarta, VIVA – PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menyampaikan dalam keterbukaan informasi mengenai hengkangnya dua petinggi dari jajaran direksi. Mereka adalah Tonny Kusnadi dan Stephen Duffus Weiss.
Sekretaris Perusahaan Monalisa Irawan mengatakan, perseroan telah menerima surat pengunduran diri pada 21 Februari 2025. Tonny Kusnadi menjabat selaku Komisaris Utama Perseroan sementara Stephen Duffus Weiss menduduki kursi Wakil Direktur Utama Perseroan.
"Pengunduran diri Bapak Tonny dan Bapak Steven Duffus Weiss tersebut akan dimintakan persetujuan dari pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang akan diselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujar Monalisa sebagaimana dikutip dari keterangan resmi pada Selasa, 25 Februari 2025.
Tonny melepas jabatan sebagai Komisaris Utama setelah 14 tahun. Pasalnya, ia pertama kali memangku jabatan tersebut pada tahun 2011.
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
- TvOneNews
Dilansir dari website resmi perseroan, pengangkatan terakhir Tonny sebagai komisaris utama dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 26 Juni 2024 untuk masa jabatan 5 tahun ke depan. Maka seharusnya, masa jabatan Tonny selaku Komisaris Utama baru akan berakhir pada 26 Juni 2029 mendatang.
Sementara itu, Stephen ditunjuk untuk menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2015. Sama seperti Tonny, pengangkatan terakhir pria berdarah Amerika Serikat sebagai Wakil Direktur Utama dilakukan berdasarkan RUPTS tertanggal 26 Juni 2024.
Saat ini, Steve juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Protelindo. Monalisa menambahkan, Stephen tidak benar-benar meninggalkan perseroan. Stephen akan ditempatkan sebagai penasihat SMN Grup.
"Bapak Stephen Duffus Weiss selanjutnya akan menjabat sebagai advisor SMN Grup," imbuh Monalisa.
Monalisa menegaskan, informasi atau fakta material terkait pengunduran diri Tonny dan Steven tidak memiliki dampak negatif terhadap perseroan. Baik mengenai kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha.
