IHSG Ditutup Minus 0,10 Persen, Simak Saham 4 Emiten Ini Jadi Sorotan
- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jakarta, VIVA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 0,10 persen atau 6,82 poin di akhir sesi perdagangan Kamis, 20 Februari 2025. Alhasil, IHSG ditutup pada posisi 6.788,04.
Berdasarkan data Phintraco Sekuritas, pergerakan indeks berada di kisaran area 6.755-6.837. Nilai transaksi tercatat sebanyak Rp 12,19 triliun.
IHSG melemah turut dipicu penurunan sejumlah sektor saham. Sektor properti menyusut 1,16 persen, sektor kesehatan tergelincir 1,13 persen dan sektor consumer non primer turun 0,94 persen.
Namun, beberapa sektor saham berhasil membukukan hasil positif sehingga mampu mengimbangi koreksi. Sektor teknologi melejit 6,75 persen, sektor material dasar menguat 1,46 persen dan sektor infrastruktur melonjak 0,35 persen.
Ilustrasi Investasi
- pexels.com/Leeloo The First
Lebih lanjut, CGS Sekuritas melaporkan analisa pergerakan sederet emiten saham sepanjang sesi perdagangan hari ini, sebagai berikut:
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Saham ANTM melonjak 6,98 persen atau 110 poin dan ditutup di level 1.685. Laju emiten didorong sentimen solidnya kinerja operasional indikatif pada kuartal IV-2024. Kenaikan harga dan tingginya permintaan emas turut menjadi katalis kinclongnya saham ANTM.
PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL)
Saham HEAL melambung 0,36 persen atau 5 poin menjadi 1.405. CGS Sekuritas menilai hasil positif lantaran optimisme dari aksi akumulasi saham oleh manajemen perseroan serta rencana berlanjutnya aksi ekspansi perseroan di tahun 2025 dengan penambahan rumah sakit.
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA)
Ilustrasi wilayah kerja migas yang dikelola Energi Mega Persada Tbk.
- EMP.id
Saham RAJA ditutup sama di posisi 3.950 setelah sempat menguat 1,64 persen. Katalis saham RAJA, yakni keyakinan pasar terhadap proyek kompresor gas dan pembangunan jaringan pipa bahan bakar. Sentimen lain adalah potensi akuisisi blok gas besar yang dapat mendorong kinerja perseroan.
PT Indika Energy Tbk (INDY)
Saham INDY anjlok 15 poin atau 0,90 persen menjadi 1.645 setelah sempat menguat 2,39 persen saat perdagangan berlangsung. CGS Sekuritas menuturkan, perseroan memastikan aset tambang Awakmas mulai produksi tahun depan dan produksi tambang emas.
"Aksi tersebut berpotensi memperbesar kontribusi pendapatan bisnis non batu bara," lanjut CGS Sekuritas dalam risetnya.