Anindya Bakrie Ungkap Kadin Bakal Bantu Tingkatkan Keterampilan Pekerja Migran Indonesia

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, membeberkan besarnya peluang sektor ketenagakerjaan khususnya bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri. Banyak negara yang membutuhkan mereka untuk mengisi sejumlah sektor.

Kemendikdasmen Rancang Masa Studi SMK Jadi 4 Tahun, Disiapkan Kerja di Luar Negeri

Hal itu diungkapkan Anindya Bakrie, saat menghadiri forum internasional Indonesia Economic Summit (IES) 2025 yang digelar di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.

"Pengiriman tenaga kerja migran itu sangat potensial. Kayak misalnya untuk (menjadi) suster, lalu yang kedua pelayanan hospitality seperti hotel, restoran, maupun juga yang ketiga yakni menjadi kru boat fishing," kata Anindya, Rabu, 19 Februari 2025.

Anindya Bakrie: Perang Tarif AS-China Buka Peluang Ekspor US$1,69 Miliar Bagi RI

Dia menambahkan, saat ini tercatat ada sekitar 1,2 juta daftar pekerjaan yang bisa diisi oleh para PMI, terutama di negara-negara Asia maupun Eropa yang sangat membutuhkannya. 

Sehingga, Kadin pun berencana untuk membantu para calon PMI dalam hal peningkatan keterampilan, demi mempersiapkan mereka agar bisa berangkat kerja ke luar negeri dengan skill yang lebih mumpuni dan profesional.

Kadin and DEN Discuss Legal Certainty for Investors in Indonesia

"Dan saya rasa itu sangat menarik untuk disikapi, sehingga Kadin pun sedang membuat suatu rencana," ujar Anindya.

Dengan demikian, Anindya berharap bahwa kedepannya para PMI itu bisa benar-benar mampu memenuhi permintaan tenaga kerja terlatih, yang ada di berbagai negara tersebut. Sehingga hal itu juga akan memberikan keuntungan bagi negara, melalui devisa yang dihasilkan oleh para PMI.

Ilustrasi pekerja migran Indonesia saat baru pulang dari luar negeri.

Photo :
  • ANTARA/Ismar Patrizki

Apalagi, lanjut Anindya, dengan maraknya kampanye #KaburAjaDulu yang sempat viral di media sosial akhir-akhir ini, diharapkan nantinya mereka yang akan kabur untuk bekerja di luar negeri bisa mendapatkan kesempatan kerja yang lebih baik dengan keterampilan kerja yang juga telah mumpuni.

"Karena dengan banyaknya informal economy tadi disebut, ini juga kesempatan untuk istilahnya bukan lagi hashtag #kaburajadulu. Tapi justru hashtag 'Yuk kita membela negara di luar'. Yakni bukan lagi dengan menjadi tenaga kerja migran, tapi expatriat. Bahasanya kan lebih keren," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya