Anindya Bakrie Ungkap Sederet Sinergi Kadin dengan Pengusaha Besar Prancis
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie beserta jajaran pengurus kadin, menggelar audiensi dengan federasi pengusaha terbesar di Prancis, yakni Mouvement des entreprises de France (MEDEF) dalam gelaran Indonesia-France Business Forum 2025.
Dia mengatakan, acara ini merupakan kelanjutan dari kunjungan Presiden Prabowo saat gelaran Olimpiade Paris pada Juli 2024 lalu. Dimana kala itu, Prabowo sempat menerima 25 CEO perusahaan-perusahaan besar dari seluruh Prancis, seperti misalnya Danone, L'Oreal, Eramet, Total Energy, Michelin, dan lain sebagainya.
"Jadi sekarang ini delegasi dari MEDEF atau mirip kayak Kadin-nya Prancis, datang kesini untuk menindaklanjuti (pertemuan dengan Presiden Prabowo). Apalagi ada Indonesia-France Business Council yang datang untuk menindaklanjuti hal tersebut," kata Anindya di kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Februari 2025.
Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie.
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Anin menambahkan, Indonesia-France Business Forum 2025 kali ini juga turut membahas sejumlah potensi kerja sama di sejumlah bidang, seperti misalnya sektor energi, infrastruktur, pembiayaan, pertahanan, hingga consumer goods. Anindya meyakini, acara ini bisa menjadi prelude atau cikal bakal dari rencana pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang bakal digelar pada Mei 2025 mendatang.
Dari sisi bisnis, Anindya menegaskan bahwa Prancis dan Indonesia juga sama-sama mempunyai potensi yang sangat luar biasa. Dimana, total nilai perdagangan antara kedua negara saat ini mencapai hingga sekitar US$3 miliar.
"Saya merasa, dengan adanya relasi yang begitu bagus antara dua pemimpin, relasi yang bagus antara Kadin Indonesia dan MEDEF, dan juga antara dua duta besar yang luar biasa, ini akan sangat membantu kita agar bisa bekerja," ujarnya.
Terlebih, penyelesaian perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa atau Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), kabarnya juga akan dirampungkan pada tahun ini.
Karenanya, Anindya pun meyakini bahwa nilai perdagangan Indonesia-Prancis kedepannya juga akan bisa melampaui angka US$3 miliar, dengan adanya kesepakatan perjanjian IEU-CEPA tersebut.
"Dan ingat, Prancis itu adalah negara kedua terbesar di European Union, dan Indonesia juga merupakan negara terbesar di ASEAN. Jadi ini juga bisa membawa kestabilan investasi dan trade regional," kata Anindya.
"Jadi saya rasa ini benar-benar bisa membawa manfaat, dan tugas Kadin sebagai kamar dagang dan industri ya membuka jalur perdagangan seluas mungkin, serta memastikan bukan hanya di sektor perdagangan, tapi industrialisasi juga terjadi di Indonesia," ujarnya.