PLN IP Targetkan Pengembangan Pembangkit Listrik Berbasis EBT Capai 2,4 GW hingga 2035

PLTS PLN Indonesia Power [dok. PLN IP]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – PLN Indonesia Power (PLN IP) terus mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) tanah air melalui dua mega proyek yaitu Hijaunesia dan Hydronesia. Proyek yang digagas untuk mengakselerasi transisi energi di Indonesia ini direncanakan dapat menambah kapasitas listrik berbasis EBT sebesar 2,4 GW secara bertahap hingga tahun 2035.

Penjualan Sertifikat Pengurangan Emisi PLN IP Naik Signifikan, Sentuh 39.265 Ton C02e

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menjelaskan, PLN IP adalah perusahaan pembangkit listrik terbesar se-Asia Tenggara dengan total kapasitas pembangkit 21.5 GW. Kapasitas pembangkit ini akan terus bertambah seiring dengan pembangunan pembangkit listrik berbasis EBT.

"Pengembangan EBT merupakan sebuah keharusan sebagai bentuk komitmen kami dalam melaksanakan transisi energi untuk membantu Pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission pada 2060," kata Edwin dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa, 18 Februari 2025

Fasilitasi Mobil Listrik Pemudik, PLN Pastikan Ada SPKLU di Setiap Rest Area

PLN Indonesia Power (PLN IP) menyatakan terus mendorong pengembangan energi panas bumi di Indonesia untuk mendukung pencapaian kemandirian energi nasional.

Photo :
  • Dok. PLN IP

Dijelaskan Edwin, PLN Indonesia Power memiliki dua proyek andalan pengembangan EBT, yaitu Hijaunesia Project dengan total kapasitas 1.055 MW yang terdiri dari 12 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan 1 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). 

Jaga Pasokan Listrik Tercukupi Periode Lebaran 2025, PLN Harus Pastikan 3 Hal Ini

"PLN Indonesia Power akan mengembangkan pembangkit listrik EBT dengan kapasitas hingga 2,4 GWh hingga 2035, project ini didominasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya," tutur Edwin.

PLN IP juga mempunyai program pengembangan EBT Hydronesia Project dengan total kapasitas 1.345 MW, pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) ini direncanakan akan rampung secara bertahap di tahun 2035. 

"Hijaunesia Project dan Hydronesia Project tidak hanya pengembangan EBT semata, tetapi juga sebagai  implementasi Sub Holding PLN Indonesia Power dalam aspek environmental, social and governance (ESG)," kata Edwin.

Menambahkan, Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga Bernadus Sudarmanta mengatakan selain terus menjalankan Hijaunesia dan Hydronesia, PLN Indonesia Power juga tengah menggaet investor untuk menjalankan proyek tersebut, hal ini juga dilakukan dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2025.

"Melalui forum ini, PLN Indonesia Power terus berupaya untuk menggaet investor global untuk mengakselerasi EBT di Indonesia," tutur Bernadus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya