Anindya Bakrie Bertemu Wamenkeu hingga Kepala BKF, Ini yang Dibahas
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menggelar acara makan pagi bersama 38 perwakilan Kadin Provinsi, dan 81 Komite Bilateral Kadin di negara-negara tetangga dan regional.
Dalam acara yang juga dihadiri oleh Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono beserta Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu tersebut, Anindya mengaku mendapat banyak penjelasan terkait berbagai program pemerintah saat ini, khususnya bagi kalangan dunia usaha.
"Satu, mengenai anggaran, bahwa efisensi anggaran yang ada di pemerintahan Pak Prabowo saat ini ingin mengadakan efisiensi dan realokasi ke tempat-tempat (sektor) yang difokuskan," kata Anindya di kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat, Jumat, 14 Februari 2025.
"Nomor dua, (realokasi anggaran difokuskan ke) soal SDM, yang kita ketahui seperti program Makan Bergizi Gratis, lalu program Pemeriksaan Kesehatan Gratis, sampai kepada program Perumahan Murah, dan lain-lain," ujarnya.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Dengan adanya diskusi bersama Wamenkeu dan Kepala BKF di acara tersebut, Anindya berharap setidaknya para Kadin Provinsi dan Komite Bilateral di Kadin memahami apa yang sebenarnya tengah dilakukan pemerintah saat ini, beserta peluang dan tantangan yang harus dihadapi oleh dunia usaha.
"Jadi paling enggak teman-teman dari (Kadin) Provinsi dan juga Komite Bilateral mengerti alasannya," kata Anindya.
Terkait efisiensi anggaran dan program-program yang bisa dikerjasamakan antara Pemerintah dan Kadin, Anindya menegaskan bahwa semangat dan antusiasme para Kadin Provinsi sangat tinggi saat membahas mengenai hal tersebut.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Thomas Djiwandono (dok: Kemenkeu)
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Sebab, menurutnya pemerintah dan kalangan dunia usaha harus bersinergi dan bekerja sama di masa-masa efisensi seperti saat ini. Utamanya dalam sejumlah sektor seperti misalnya sektor infrastruktur, sebagaimana yang juga dibahas bersama pihak Kemenkeu dalam acara tersebut.
"Nah, ini pihak swasta mempunyai peran lebih untuk bisa berkreasi, jadi saya rasa tadi sangat bagus. Bahkan bicara juga soal geopolitik luar negeri sampai bagaimana pemanfaatan daripada Artificial Intelligence (AI) untuk penggunaan data yang prediktif ke depan. Supaya kita bisa mengerti dimana kita mau berperan dalam rantai pasok dunia," ujarnya.