Setop Lakukan 6 Hack Frugal Living yang Sia-sia, Nggak Bisa Nikmatin Hidup dan Dicap Pelit
- Freepik.com
Jakarta, VIVA – Frugal living atau gaya hidup hemat menjadi tren dan banyak diperbincangkan kalangan muda, termasuk Generasi Z. Hidup hemat dianggap dapat membantu mengatur keuangan lebih baik sekaligus cara efektif mencapai kebebasan finansial (financial freedom).
Banyak cara yang dapat Anda adopsi untuk berhemat, mulai dari hidup minimalis hingga kakeibo, cara berhemat ala orang Jepang. Namun, tidak semua tips frugal living efektif dan bijak lantaran beberapa "hack" justru mengarahkan Anda menjadi pribadi yang pelit sehingga tidak bisa menikmati hidup.
Alih-alih berhemat untuk menjadi lebih kaya, Anda malah stres, kurang bahagia hingga kehilangan momen-momen berharga dalam hidup. Dikutip dari GoBankingRates pada Senin, 10 Februari 2025, berikut kiat-kiat berhemat yang sebaiknya dihindari.
1. Pindah ke Rumah yang Lebih Murah
Ilustrasi Kelebihan dari Investasi Properti.
- Rumahku.com
Biaya hidup di kota kerap membuat berpikir untuk pindah ke tempat yang lebih murah. Jangan terburu-buru mengambil keputusan untuk pindah ke rumah lebih murah hanya karena ingin berhemat. Pertimbangkan faktor kualitas hidup secara keseluruhan, seperti jarak ke rumah keluarga dan teman.
Jika kemungkinan akan sering mengunjungi mereka sedangkan rumah murah yang diincar jaraknya jauh maka biaya transportasi melonjak. Alhasil, pengeluaran mobilisasi lebih besar daripada penghematan yang Anda dapatkan dari pindah rumah.
2. Membeli Barang Murah Tapi Jaraknya Jauh
Tips berhemat lain yang tidak dianjurkan untuk Anda lakukan adalah rela mencari harga termurah dengan menempuh jarak lebih jauh dan waktu lebih lama. Sadarkah Anda bahwa waktu dan bahan bakar yang Anda habiskan untuk perjalanan tersebut mungkin lebih besar daripada penghematan yang Anda dapatkan dari selisih harga barang tersebut.
3. Pembelian Massal Tidak Terencana
Ilustrasi Berbelanja
- pexels.com/Jack Sparrow
Membeli barang dalam jumlah besar memang bisa menghemat uang dalam jangka pendek. Tapi, jika Anda tidak merencanakan dengan baik akan berakhir mubazir karena barang justru terbuang sia-sia karena rusak atau sudah kadaluarsa. Selain itu, menimbun barang terlalu banyak juga bisa membuat rumah jadi sempit dan tidak nyaman.
4. Mengambil Pekerjaan Sampingan Tidak Sesuai Passion
Mencari penghasilan tambahan atau side hustle memang dianjurkan banyak penasehat keuangan karena dapat mempercepat mencapai kebebasan finansial. Namun, jangan sampai pekerjaan sampingan Anda malah membuat stres dan tidak bahagia.
Ketika mengambil pekerjaan tambahan yang mengharuskan melakukan sesuatu yang Anda benci, itu bukan cara yang bijak mencari uang tambahan. Carilah pekerjaan sampingan yang lebih menyenangkan dan sesuai dengan minat Anda sehingga lebih menikmatinya. Anda juga bisa meningkatkan keterampilan sehingga bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan gaji lebih tinggi.
5. Melupakan Self Reward
Ilustrasi kado atau hadiah
- Pexels
Setiap orang punya cara sendiri untuk menikmati hidup. Ada orang yang merasa bahagia dengan secangkir kopi mahal setiap pagi, ada juga yang lebih suka menikmati makanan enak di restoran mewah sesekali.
Jangan terlalu kaku dalam mengatur keuangan Anda. Sesekali, berikan diri Anda hadiah kecil yang bisa membuat Anda bahagia. Hidup bukan hanya tentang menabung tapi juga tentang menikmati momen-momen indah.
6. Hanya Fokus pada Harga Murah
Perbedaan antara hemat dan murah terletak pada pencarian nilai. Orang yang pelit hanya membeli sepatu termurah yang sesuai dengan kebutuhan sedangkan individu yang hemat akan mencari sepatu dengan 'nilai' terbaik.
Sayangnya, masih banyak orang yang keliru untuk membeli barang paling murah tanpa memperhatikan kualitas barang tersebut. Tidak dipungkiri barang murah memang menggiurkan tetapi jika tidak tahan lama atau tidak sesuai dengan kebutuhan sama saja membuang-buang uang.
Ketika berbelanja, jangan hanya terpaku pada harga yang paling murah. Pilihlah barang berkualitas dengan harga yang sepadan sehingga Anda bisa menghemat uang dalam jangka panjang karena tidak perlu sering membeli barang yang sama.
Frugal living bisa membantu menghemat uang, namun terlalu fokus pada beberapa cara yang ekstrem justru merusak kualitas hidup dan kesenangan atau bahkan dicap pelit oleh orang sekitar. Penting untuk menyeimbangkan antara berhemat dan menikmati hidup agar pengelolaan keuangan tetap efektif tanpa mengorbankan kebahagiaan.