Asosiasi Jamin Ketersediaan Stok Kedelai Jelang Ramadan Aman, Simak Rinciannya

Aktivitas produksi tempe di Medan dengan bahan baku kacang kedelai (ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution (Medan)

Jakarta, VIVA – Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) memastikan, persediaan kedelai secara nasional jelang memasuki bulan Ramadan 2025 dipastikan aman.

Resep Tahu dan Tempe Bacem Ala Rumahan, Manis Gurih dan Mudah Dibuat

Ketua Akindo, Hidayatullah Suralaga mengatakan, pada awal Februari 2025, persediaan stok kedelai nasional diperkirakan mencapai sebanyak 200 ribu ton.

Hal itu masih akan ditambah dengan bakal masuknya stok kedelai impor sebanyak 195 ribu ton, sehingga persediaan stok kedelai bulan Februari 2025 mencapai 395 ribu ton. 

RI Paling Banyak Impor Kedelai hingga Gandum dari AS pada Januari-Maret 2025

"Ini cukup untuk memenuhi hampir 2 bulan kebutuhan perajin tahu tempe nasional, terutama untuk persediaan selama bulan puasa hingga Lebaran Idul Fitri," kata Hidayat dalam keterangannya, Senin, 10 Februari 2025.

Ilustrasi Harga Kedelai Impor di Indonesia Mahal

Photo :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Airlangga Ungkap Pemerintah Bakal Nego Tarif Trump Pakai Kedelai dan Gandum

Dia mengungkapkan, konsumsi kedelai nasional saat ini diperkirakan sekitar 2,6-2,7 juta ton per tahun. Lebih dari 90 persen kebutuhan kedelai tersebut dipenuhi dari impor, dan sisanya dari produksi dalam negeri.

Berdasarkan data yang ada dan pengalaman selama ini, Hidayat mengatakan bahwa pada bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun lalu tidak terjadi peningkatan kebutuhan kedelai dalam negeri, yaitu tetap di rata-rata 220 ribu ton per bulan.

Bahkan berdasarkan data Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), justru terjadi penurunan permintaan mencapai 30 persen.

"Hal ini karena sebagian pengrajin tahu tempe terutama di wilayah Jakarta dan sekitarnya, sudah mulai pulang kampung 2 minggu menjelang hari raya," ujar Hidayat.

Dia menambahkan, para importir kedelai akan selalu memenuhi komitmen untuk menyediakan bahan baku kedelai, sesuai kebutuhan para pengrajin tahu tempe nasional. Berdasarkan data BPS selama 11 bulan pertama tahun 2024 (Januari-November), impor kedelai Indonesia mencapai 2,56 juta ton atau naik 23 persen dibanding periode yang sama di tahun 2023 yang sebesar 2,08 juta ton.

"Angka ini sudah jauh melampaui volume impor kedelai selama tahun 2023, yaitu sebesar 2,27 juta ton. Diperkirakan sampai dengan akhir tahun 2024, total impor kedelai dapat mencapai 2,7 juta ton," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya