Gandeng EU-ABC, Kadin Gali Potensi Dagang hingga Investasi di Ragam Sektor Industri RI-Uni Eropa

[dok. Wakil Ketua Umum (WKU) Kadin Bidang Hubungan Luar Negeri, Bernardino M. Vega bersama Chairman EU-ASEAN Business Council, Jens Ruebbert, di Menara Kadin, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 7 Februari 2025]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Kadin Indonesia bersama EU-ASEAN Business Council (EU-ABC) bakal menjalin kerja sama di sejumlah sektor industri, yang dapat disinergikan oleh kedua pihak baik dalam hal perdagangan maupun investasi.

Kadin Ingatkan Kemasan Rokok Polos Bisa Picu Maraknya Rokok Ilegal

Wakil Ketua Umum (WKU) Kadin Bidang Hubungan Luar Negeri, Bernardino M. Vega mengatakan, sejumlah hal juga telah dibahas dalam pertemuan hari ini, yang digelar Kadin bersama dengan Chairman EU-ASEAN Business Council, Jens Ruebbert beserta rombongan delegasinya.

"Mereka bawa (potensi kerja sama di) beberapa industri yang sebagian sudah ada di Indonesia, tapi sebagian juga yang sedang menjadi kemungkinan kerjasama untuk berinvestasi atau berdagang sama kita," kata Bernardino di Menara Kadin, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 7 Februari 2025.

Dukung Negosiasi Pemerintah dengan AS, Ketum Kadin Anindya: Kami Dengar Sudah Ada Obatnya

Dia mengatakan, dalam lawatan yang merupakan bagian dari peningkatan kerjasama ekonomi antara Indonesia-Uni Eropa tersebut, Kadin dan EU-ABC telah membahas sejumlah hal terkait peningkatan investasi di sektor kesehatan dalam rapat hari ini.

Ekspor-Impor.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Anindya Bakrie Usul Swasta Ikut Joint Procurement Pengadaan Barang Pemerintah

"Khususnya di pabrik obat, investasi di rumah sakit, dan teknologi yang kita inginkan juga dibawakan ke sini," ujarnya.

Selain itu, pembahasan juga menyasar ke soal angkutan logistik. Jens dan timnya menanyakan bagaimana Indonesia bisa meningkatkan sektor angkutan di Tanah Air, baik dalam bidang kargo maupun penumpang.

Kemudian, lanjut Bernardino, Kadin dan EU-ABC juga membahas komitmen dan target Net-Zero Emission Indonesia hingga tahun 2050 mendatang. Di sisi lain, Kadin pun telah mengajukan permintaan kerja sama dalam bidang teknologi hingga kolaborasi akses pasar, khususnya dalam hal pengembangan carbon market di Indonesia.

"Dan mereka juga sudah ketemu beberapa instansi, dan sepertinya itu mungkin ada kemajuan ya, ada next step-nya," kata Bernardino.

Mengenai sektor lain yang juga bakal dikembangkan dan digerakkan melalui kerja sama Kadin dan EU-ABC tersebut, Bernardino mengatakan bahwa kedua pihak juga telah menyasar sektor pendidikan utamanya dalam hal vocational training alias pelatihan kejuruan.

"Dan ini yang kita ingin tekankan, yakni kerja sama di bidang edukasi atau pendidikan. Apalagi investasi di beberapa perguruan tinggi kita untuk meningkatkan mutu dari sistem edukasi kita di Indonesia," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya