Pacu Tranformasi Digital, Bank Mandiri: Pengguna Livin' Capai 29,3 Juta
- Bank Mandiri
Jakarta, VIVA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyatakan terus menggenjot inovasi melalui transformasi digital guna penguatan ekosistem wholesale dan perluasan inklusi keuangan. Hal itu diungkap Direktur Utama Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Darmawan Junaidi.
Dia memastikan, hal itu diiringi dengan pesatnya perkembangan yang terjadi pada sejumlah platform digital unggulan Bank Mandiri, misalnya seperti Super App Livin' by Mandiri dan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri.
"Sampai akhir 2024, jumlah pengguna Livin' by Mandiri telah mencapai 29,3 juta, dengan frekuensi transaksi mencapai 3,9 miliar transaksi atau tumbuh 38 persen secara tahunan," kata Darmawan dalam telekonferensi pers Paparan Kinerja Keuangan Bank Mandiri Tahun 2024, dikutip Kamis, 6 Februari 2025.
Gedung Bank Mandiri
- Dokumentasi Bank Mandiri
Di sisi lain, pengelolaan transaksi oleh Kopra by Mandiri telah menembus angka Rp 22.700 triliun dengan pertumbuhan volume transaksi sebesar 17 persen (yoy), dan frekuensi mencapai 1,3 miliar transaksi atau naik 21 persen (yoy).
"Platform-platform ini juga terus dikembangkan, untuk memberikan layanan yang lebih luas kepada segmen korporasi dan bisnis dengan berbagai fitur yang semakin terintegrasi," ujarnya.
Dengan demikian, Darmawan pun menegaskan bahwa strategi menggenjot digitalisasi saat ini telah menjadi salah satu kunci utama, dalam meningkatkan daya saing dan memperkuat ekosistem bisnis di Indonesia.
"Kami terus mendorong inovasi digital agar dapat memberikan layanan perbankan yang lebih efisien, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Transformasi ini menjadi peran kami untuk memperluas akses keuangan, bagi lebih banyak pelaku usaha di Indonesia," ujarnya.
Sebagai informasi, Bank Mandiri terus memacu pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee-based income), sebagai bagian dari strategi diversifikasi sumber pendapatan.
Sepanjang tahun 2024, fee-based income Bank Mandiri menunjukkan tren positif. Hal itu didorong oleh peningkatan transaksi perbankan digital, layanan treasury, trade finance, serta jasa pengelolaan dana dan investasi.
Hasilnya, pendapatan non-bunga Bank Mandiri berhasil mencapai Rp 42,32 triliun per akhir 2024, atau tumbuh 4,12 persen (yoy) dan secara konsolidasi.
