Jadi Salah Satu Program Unggulan, Ini Capaian Program 3 Juta Rumah dalam 100 Hari Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pelantikan Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo
Sumber :
  • Youtube Sekretariat Presiden

Jakarta, VIVA – Program 3 Juta Rumah menjadi salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran yang bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam memiliki hunian yang layak dan terjangkau. 

Sejak awal, keseriusan pemerintah dalam menjalankan program ini terlihat dari langkah strategis dengan memisahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi dua entitas baru, yakni Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).

Langkah ini diambil agar Kementerian PKP dapat lebih fokus dalam merealisasikan target pembangunan 3 juta rumah per tahun, yang mencakup 2 juta rumah di pedesaan dan 1 juta rumah di perkotaan. 

Program ini hadir sebagai jawaban atas tingginya angka backlog kepemilikan rumah yang masih mencapai 9 juta unit. Kondisi ini menunjukkan bahwa masih diperlukan upaya besar dalam menyediakan hunian yang layak guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ramai Gaji Seluruh Pekerja Dipotong 3 Persen untuk Tapera

Photo :

Tak hanya bagi masyarakat berpenghasilan rendah, kebutuhan hunian juga semakin meningkat di kalangan generasi muda. Data menunjukkan bahwa 75 persen pencari properti berasal dari kelompok usia 18-44 tahun yang mulai beralih dari menyewa ke membeli rumah.

Tren ini mencerminkan pergeseran pola pikir generasi muda yang semakin memandang kepemilikan rumah sebagai simbol stabilitas hidup jangka panjang.

Sebagai bagian dari visi Astacita pemerintahan Prabowo-Gibran, Program 3 Juta Rumah tak hanya menyasar masyarakat umum, tetapi juga ditujukan bagi TNI, Polri, Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai kementerian, pegawai BUMN, serta masyarakat berpenghasilan rendah. 

Seiring dengan berjalannya 100 hari kerja pemerintahan sejak 20 Oktober 2024, bagaimana capaian program ini hingga saat ini?

Berikut capaian program 3 juta rumah dalam 100 hari kerja seperti dilansir Antara:

1. Realisasi KPR Rumah Subsidi

Salah satu capaian signifikan dalam Program 3 Juta Rumah adalah realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi, baik melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) maupun non-FLPP. 

Dalam 100 hari kerja, tercatat 87.736 unit rumah telah disalurkan, terdiri dari:

  • 36.118 unit rumah melalui FLPP
  • 1.384 unit rumah melalui akad Tapera khusus ASN,
  • 50.234 unit rumah dalam proses persetujuan akad kredit dan konstruksi.

Pemerintah juga memutuskan untuk melanjutkan skema FLPP dengan beberapa perubahan untuk meningkatkan efektivitasnya. 

Salah satu perubahan utama adalah skema pendanaan, di mana porsi APBN dikurangi dari 75 persen menjadi 60 persen, sementara swasta meningkat dari 25 persen menjadi 40 persen. 

Dengan skema baru ini, target penyaluran KPR subsidi meningkat dari 220 ribu unit menjadi 270 ribu unit.

Selain itu, pemerintah juga merancang skema kedua yang lebih inklusif bagi pekerja sektor informal dengan target penyaluran KPR meningkat menjadi 320 ribu unit.

Langkah ini bertujuan untuk memperluas penerima manfaat dari program subsidi perumahan.

2. Regulasi yang Mendukung Akses Rumah Murah

Dalam 100 hari pertama, pemerintah juga mengambil langkah strategis di bidang regulasi guna mempermudah kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. 

Salah satunya adalah pembebasan biaya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar 5 persen bagi rumah subsidi. Kebijakan ini diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Dalam Negeri, Menteri PKP, dan Menteri PU.

Pemerintahan Prabowo Dinilai Komitmen Berpihak kepada Rakyat di 100 Hari Pertama

Selain itu, pemerintah juga mempercepat proses perizinan pembangunan rumah subsidi dengan menghapus retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) di tingkat daerah. 

Dengan kebijakan ini, pengembang perumahan dapat lebih cepat membangun rumah subsidi tanpa terbebani biaya tambahan, sehingga harga rumah menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat.

Istana Sebut Menteri Kurang Populer Bukan Berarti Tidak Bekerja

3. Investasi Asing untuk Pembangunan Rumah

Program 3 Juta Rumah juga berhasil menarik minat investor asing, salah satunya dari Qatar. Pemerintah Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan investor Qatar untuk pendanaan pembangunan 1 juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. 

Heboh Kabar Pertemuan Megawati dan Prabowo Lewat Zoom, Ini Kata PDIP!

Kesepakatan ini membuka peluang bagi negara lain seperti Uni Emirat Arab dan Singapura, serta perusahaan global seperti Standard Chartered yang juga menyatakan minatnya dalam program ini.

Masuknya investasi asing ke sektor perumahan bukan hanya mendukung realisasi Program 3 Juta Rumah, tetapi juga menjadi indikator tingginya kepercayaan dunia internasional terhadap stabilitas ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran.

 Selain itu, sektor properti juga diproyeksikan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional dengan target pertumbuhan hingga 8 persen.

Dalam 100 hari kerja, Program 3 Juta Rumah telah menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan.

 Pemerintah berhasil merealisasikan ribuan unit rumah subsidi melalui skema KPR, meluncurkan kebijakan strategis untuk memudahkan akses kepemilikan rumah, serta menarik investasi asing guna mempercepat pembangunan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya