Bursa Asia Semringah Usai Tiga Indeks Utama Wall Street Terbang

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik menujukkan penguatan hampir mayoritas indeks pada pembukaan pasar, Jumat, 31 Januari 2025. Kinclongnya pasar regional setelah Wall Street tancap gas.

Jepang melaporkan inflasi Tokyo bulan Januari 2025, tidak termasuk makanan segar, mengalami kenaikan 2,5 persen secara year on year (YoY). Inflasi juga meningkat 0,1 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,4 persen.

Tingkat pengangguran Jepang pada bulan Desember 2024 menjadi 2,4 persen dari 2,5 persen pada bulan sebelumnya. Hal ini sedikit meleset dari perkiraan pasar sebesar 2,5 persen. 

Penjualan ritel bulan Desember turut menujukan lonjakan sebesar 3,7 persen dari tahun sebelumnya. Sementara itu, angka output industrinya di bulan tersebut tumbuh sebesar 0,3 persen dari bulan ke bulan. Pada bulan sebelumnya tercatat menyusut 2,2 persen.

Indeks Nikkei 225 menguat tipis 0,16 persen. Disusul kenaikan indeks Topix sebanyak 0,11 persen.

Perdagangan pasar saham Korea Selatan dibuka lebih rendah setelah libur selama empat hari. Indeks Kospi merosot 0,97 persen saat mengawali perdagangan. Begitu juga indeks berkapitalisasi kecil Kosdaq melemah 0,46 persen.

Indeks S&P/ASX 200 melonjak 0,71 persen. 

Biro Statistik Australia mengungkapkan, Indeks Harga Produsen Australia meningkat sebanyak 3,7 persen sepanjang tahun hingga kuartal IV-2024. 

IHSG Sesi I Melesat 0,44 Persen, Saham BRIS hingga INKP Jadi Pendorong

Perdagangan pasar Hong Kong dan Cina masih tutup karena libur Tahun Baru Imlek.

Bursa Asia Bervariasi Usai Donald Trump Resmi Dilantik Jadi Presiden AS

Ketiga indeks utama Wall Street kompak memguat yang dipimlin kenaikan S&P 500 yang melambung 0,53 persen menjadi 6.071,17.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 168,61 poin atau 0,38 persen dan ditutup pada level 44.882,13. Indeks DJIA sempat menyentuh level tertinggi dengan kenakikan hampir 300 poin.

IHSG Ditutup Kinclong di Level 7.170 Disokong Moncernya Sederet Saham Ini

Nasdaq Composite menguat 0,25 persen dan ditutup di posisi 19.681,75. Saham memangkas keuntungan di akhir sesi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump  mengumumkan niatnya menerapkan tarif 25 persen atas barang impor dari Kanada dan Meksiko.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

IHSG Sesi I Menguat 1,19 Persen Disokong Lonjakan Saham BBNI, AMRT dan SMRA

IHSG berbalik menguat sebesar 1,19 persen atau 84,64 poin pada sesi pertama perdagangan pasar, Jumat, 31 Januari 2025. Lonjakan membawa inde melesat ke level 7.158

img_title
VIVA.co.id
31 Januari 2025