Peringatkan Operator Blok Masela Segera Berproduksi, Bahlil: Kami Akan Evaluasi

Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, memberikan peringatan kepada operator proyek LNG Blok Masela di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, untuk segera memulai produksinya.

Dia bahkan sudah melayangkan surat kepada pihak operator Blok Masela terkait hal itu, dan tak segan untuk melakukan evaluasi apabila hal itu tidak segera dilaksanakan.

“Aku sudah bikin surat, kamu (operator) kalau tahun ini enggak melakukan pekerjaan untuk produksi, ya mohon maaf, atas nama undang-undang, tidak menutup kemungkinan kami akan mengevaluasi," kata Bahlil di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 30 Januari 2025.

Dia mengatakan, kontrak kerja sama Wilayah Kerja (WK) Masela sudah ditandatangani sekitar 26 tahun yang lalu. Karenanya, operator Blok Masela diharapkan segera melakukan pekerjaan untuk memulai produksinya.

Pertamina dan Petronas ambil kepemilikan Shell di Blok Masela.

Photo :
  • Dok. Pertamina.

Apabila operator tidak segera melakukan produksi tersebut, Bahlil memastikan bahwa pemerintah bakal bertindak tegas dan mengevaluasi perusahaan yang terlibat.

"Supaya jangan sampai pengusaha yang mengendalikan negara, tetapi negara yang harus mengendalikan pengusaha. Dengan catatan, negara juga tidak boleh zalim (tidak adil) ke pengusaha," ujarnya.

Sebagai informasi, kontrak kerja sama Wilayah Kerja (WK) atau Blok Masela, telah ditandatangani sejak 16 November 1998 untuk jangka waktu 30 tahun. Bahkan, kontrak itu telah mendapatkan kompensasi waktu 7 tahun dan perpanjangan 20 tahun, sehingga baru akan berakhir pada 15 November 2055.

Ternyata Ini Sumber Kekayaan Menpar Widiyanti Putri Wardhana yang Hartanya Mencapai Rp5,4 Triliun

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 30 Januari 2025

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Pemegang Partisipasi Interest WK Masela saat ini adalah Inpex Masela Ltd (65 persen) yang juga sekaligus sebagai operator, kemudian PT Pertamina Hulu Energi Masela (20 persen), dan Petronas Masela Sdn. Bhd (15 persen).

Pengusaha Minta Pemerintah Tinjau Ulang Kebijakan Parkir DHE Setahun di Dalam Negeri

Proyek ini menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional Indonesia dengan kapasitas produksi yang diharapkan mencapai 9,5 juta metrik ton per tahun (MTPA) Liquefied Natural Gas (LNG), 150 juta standar kaki kubik per hari gas pipa, dan sekitar 35.000 barel kondensat per hari, dengan target operasional pada kuartal IV-2029.

Optimis RI Bakal Jadi Acuan Standar Pengolahan Material Baterai EV, Anindya Bakrie: Bukan Sekadar Wacana
[dok. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 30 Januari 2025]

54 Persen BBM di Indonesia Masih Impor dari Singapura, Bahlil: Ironi Memalukan

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengatakan, saat ini Indonesia masih mengimpor bahan bakar minyak (BBM) dari Singapura.

img_title
VIVA.co.id
30 Januari 2025