5 Cara Frugal Living Ala Orang Kaya Bikin Dompet Makin Tebel, Layak Ditiru!
- www.freepik.com
Jakarta, VIVA -Â Jauh dari flexing, para old money cenderung menerapkan hidup hemat dan sederhana. Bukan karena pelit, alasan orang kaya mengadopsi frugal living untuk mempertahankan sekaligus mengembangkan kekayaannya.
Fenomena memamerkan harta atau flexing sangat mudah dijumpai di media sosial seakan orang-orang berlomba pamer aset hingga liburan mewah. Tren flexing dilakukan untuk mendapatkan validasi dan pujian dari khalayak.Â
Berbeda, kalangan konglomerat justru berpikir tidak perlu memamerkan kekayaan maupun membeli barang-barang merek terkenal (branded). Old money akan fokus pada hal-hal yang benar-benar bernilai daripada terjebak terjebak dalam perangkap konsumtif.
Dikutip dari NewTraderU pada Senin, 27 Januari 20245, setidaknya ada lima strategi frugal living ala orang kaya yang jarang dibahas secara terbuka. Berikut praktik berhemat yang diterapkan kalangan old money diantaranya:
1. Memprioritaskan Nilai
Kebiasaan utama orang kaya adalah fokus pada jangka panjang sehingga sangat memprioritaskan nilai (kualitas) daripada harga. Mereka memahami terkadang mengeluarkan lebih banyak uang di awal untuk barang berkualitas tinggi dapat menghasilkan penghematan signifikan seiring berjalannya waktu.
2. Tinggal di Rumah Sederhana
Bukan di rumah mewah berharga triliunan, orang kaya lebih memilih tinggal di rumah sederhana. Keputusan tersebut memungkinkan untuk mengumpulkan dan menjaga kekayaan karena menghindari beberapa pengeluaran, seperti pajak dan perawatan rumah, yang sebaliknya dialokasikan untuk menabung atau investasi.
Warren Buffett jadi salah satu orang kaya yang melakukan praktik frugal living. Selama 60 tahun, Buffett masih setia tinggal di rumahnya yang berlokasi di Omaha, Nebraska.
3. Membangun KemandirianÂ
Meskipun hidup bergelimang harta, banyak kalangan old money yang mengadopsi pendekatan Do It Yourself (DIY). Praktik frugal living ini meluas di mena mereka cenderung melakukan perbaikan maupun perawatan barang secara mandiri sebagai praktik berhemat sekaligus mengembangkan keterampilan secara otodidak. Kemandirian juga dilakukan dalam hal membuat makanan di rumah sebagai bekal dibandingkan membeli di restoran.
4. Investasi Waktu dan Pendidikan
Frugal living tidak melulu terkait cara menghemat keuangan untuk kebutuhan sehari-hari. Praktik hidup sederhana ini juga mengajarkan bagaiamana memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk mengembangkan diri.Â
Orang kaya memanfaatkan fasilitas perpustakaan umum dan platform pembelajaran daring untuk memperoleh informasi dan menambah pengetahuan baru. Mereka juga sangat menekankan pentingnya membangun jaringan dan relasi untuk berbagi wawasan dan peluang. Luasnya pengetahuan akan membantu para old money mengambil keputusan yang menguntungkan.Â
5. Menghindari Inflasi Gaya Hidup
Orang kaya sangat berhati-hati agar tidak terjebak dalam perangkap inflasi gaya hidup ketika pendapatan naik. Mereka menahan godaan untuk meningkatkan pengeluaran hanya karena mampu membelinya.Â
Sebaliknya, mereka berusaha mempertahankan biaya hidup yang konsisten dari waktu ke waktu. Misalnya tidak membeli rumah baru yang lebih mewah, tetap menggunakan kendaraan lama, tidak membeli gawai keluaran terbaru, dan lain sebagainya.Â
Dengan menjaga pengeluaran tetap stabil, kalangan konglomerat dapat mengalokasikan uang mereka untuk investasi yang nilainya meningkat dari tahun ke tahun. Alhasil, memupuk kekayaan dalam jangka panjang.