Bentuk PMO, Anindya Bakrie Pastikan Kadin Bakal Kawal Realisasi Investasi RI-India
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie menegaskan, Kadin Indonesia bakal membantu pemerintah dalam mengawal langsung upaya realisasi investasi, dari 5 nota kesepahaman (MoU) yang telah dijalin antara Pemerintah Indonesia dan India.
Bahkan, Dia mengaku bahwa pihaknya akan segera membentuk kantor manajemen proyek alias Project Management Office (PMO), untuk memantau berkala progres dari realisasi kelima MoU tersebut.
"Kita dari Kadin akan membuat semacam Project Management Office (PMO), untuk memastikan dari waktu ke waktu apa yang telah ditandatangani dan diucapkan agar bisa di-follow up," kata Anindya di sela-sela kegiatan kunjungan kerja ke New Delhi, India, Senin, 27 Januari 2025.
Langkah ini diakui Anindya merupakan upaya Kadin Indonesia, dalam membantu pemerintah merealisasikan target-target pertumbuhan ekonominya.
"Karena ujungnya kalau kita bicara investasi itu ya harus realisasi. Kita bicara membuka akses pasar, ya benar-benar mesti jelas bagaimana bisa terjadi, barang apa, servis apa, dan lain-lain," ujarnya.
Hal-hal tersebut diakui Anindya juga sudah tertuang di dalam CEO Forum dan gelaran business matching, yang digelar di India beberapa waktu lalu. Dimana hasil CEO Forum itu juga telah dituangkan dalam suatu joint statement, yang diserahkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi.
"Ini merupakan suatu kehormatan buat kami di Kadin, dan salah satu upaya yang kita mesti lakukan guna membantu pemerintah supaya benar-benar terealisasi," kata Anindya.
Dia bahkan mengaku optimis bahwa seluruh hasil kesepakatan itu akan bisa terwujud. Hal itu mengingat bahwa kedua negara memiliki sejarah yang luar biasa, dalam upaya-upaya untuk meningkatkan investasi dan perdagangan kedua belah pihak.
Terlebih, lanjut Anindya, dalan jalinan kerja sama antara RI-India kali ini, sejumlah potensi sinergi juga sudah dapat dipetakan pada sejumlah bidang. Misalnya seperti bidang agrikultur, kesehatan, manufaktur, teknologi, dan transisi energi.
"Nah, lima hal ini ditambah lagi satu, mengenai affordable housing atau rumah murah, semua ini benar-benar disambut baik oleh pihak India," ujarnya.