Gubernur BI Pede Ada Ruang Rupiah Stabil dan Menguat
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menilai terdapat ruang nilai tukar rupiah akan stabil dan menguat ke depan. Stabilitas nilai tukar rupiah ini akan tergantung dari arah kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS) dan suku bunga the Fed.
"Kami melihat memang ruang setidaknya nilai tukar itu akan bisa stabil, kami akan terus menjaga stabilitas nilai tukar ini. Dari sisi fundamental, nilai tukar itu ada ruang untuk stabil, bahkan cenderung menguat," ujar Perry dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan Jumat, 24 Januari 2025.
Adapun nilai tukar rupiah sejak pertengahan Desember 2024 hingga saat ini ada di level Rp 16.000 per dolar AS. Namun, dalam beberapa hari terakhir rupiah tercatat menguat, dan pada hari ini rupiah ada di level Rp 16.172 per dolar AS.
Perry mengatakan, saat ini pihaknya juga tengah fokus untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan inflasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas sistem keuangan.
"Fokusnya yang kami maksud stabil sejalan dengan yang disampaikan menkeu, sesuai dengan mata uang regional peer bahkan rupiah menguat dibandingkan mata uang negara-negara maju," jelasnya.
Perry menegaskan, ruang stabilitas nilai tukar rupiah masih terbuka. Hal ini akan ditentukan dengan indeks dolar AS.Â
"Kami melihat memang indeks dolar yang tempo hari pernah di atas 109 dalam dua hari ini melemah ke 108. Kami akan cermati ke depan ini akan sangat tergantung dari arah kebijakan dari pemerintah AS dan suku bunga FFR. Kami akan terus jaga stabilitas dari nilai tukar," kata dia.