Diakuisisi Grup Djarum, Remala Abadi Targetkan Pasang 500 Ribu Jaringan Internet Rumah Tahun Ini
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Emiten Penyedia Layanan Internet, PT Remala Abadi Tbk (DATA), memiliki rencana ekspansi secara agresif usai resmi diakuisisi oleh Grup Djarum.
Direktur Utama DATA, Agus Setiono mengatakan, pihaknya bahkan telah menargetkan pemasangan 500 ribu jaringan internet home connect, melalui produk unggulannya yakni NetHome.id.
"Langkah ini diharapkan mampu mendongkrak penjualan sekaligus laba bersih hingga dua kali lipat pada tahun 2025," kata Agus dalam keterangannya, Jumat, 24 Januari 2025.
Agus mengatakan, sinergi dengan Grup Djarum nantinya akan memanfaatkan kekuatan dari masing-masing pihak. Grup Djarum memiliki jaringan inter-island yang luas, sementara Remala Abadi memiliki jalur inter-city.
"Kolaborasi ini memungkinkan efisiensi pembangunan infrastruktur jaringan, termasuk pemanfaatan tiang dan jalur fiber yang sudah ada," ujarnya.
Dia meyakini, strategi ini akan mempercepat perluasan jaringan termasuk untuk segmen bisnis ke bisnis (B2B). Agus memastikan, pihaknya juga telah memulai pembangunan jaringan dengan target 500 ribu home connect di tahun 2025, yang naik signifikan dari 180 ribu jaringan pada awal tahun ini.
"Target ini memerlukan investasi sekitar Rp 200-Rp 250 miliar, yang akan didanai melalui kombinasi hasil akuisisi dan modal internal," kata Agus.
Dalam ekspansi ini, DATA berencana mengubah fokus bisnisnya dari dominasi segmen B2B ke segmen ritel. Saat ini, lanjut Agus, 70-80 persen pendapatan masih didominasi dari segmen B2B. Ke depannya, Agus mengaku pihaknya ingin berbalik arah dengan mendongkrak kontribusi ritel yang lebih besar dalam lima tahun mendatang.
Dia menjelaskan, produk NetHome.id dirancang untuk menyasar segmen masyarakat menengah ke bawah, yang belum terjangkau layanan internet berkualitas. Dengan harga mulai Rp 200 ribu per bulan untuk kecepatan hingga 100 Mbps, DATA menawarkan layanan yang kompetitif namun tetap terjangkau.
“Strategi ini bukan sekadar perang harga, kami tidak masuk ke segmen yang sudah dikuasai pemain lain. Fokus kami adalah melayani masyarakat yang belum banyak disentuh, dengan teknologi yang lebih sederhana, efisien, dan cepat," ujarnya.