Dibuka Menguat, IHSG Dibayangi Koreksi Meski Bursa Asia Menghijau
- VIVA/Muhamad Solihin
Jakarta, VIVA – IHSG dibuka menguat 45 poin atau 0,63 persen di level 7227 pada perdagangan Rabu, 22 Januari 2025.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG masih dibayangi koreksi pada perdagangan hari ini.
"IHSG hari ini berpotensi terkoreksi setelah naik 5 hari berturut-turut," kata Fanny dalam riset hariannya, Rabu, 22 Januari 2025.
Bursa saham Asia sebagian besar menguat pada Selasa kemarin, seiring investor menantikan kejelasan lebih lanjut tentang kebijakan yang akan diumumkan Presiden AS Donald Trump setelah pelantikannya.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,32 persen dan Topix menguat 0,08 persen. Sementara di Korea Selatan, Kospi turun 0,08 persen dan Kosdaq melemah 0,22 persen. Kemudian, S&P/ASX 200 Australia naik 0,66 persen, Hang Seng Hong Kong menguat 0,91 persen, dan CSI 300 China naik 0,08 persen.
"Beberapa bank sentral di Asia akan mengadakan pertemuan minggu ini, di mana Bank Sentral Malaysia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga kebijakannya di level 3 persen," ujar Fanny.
Bank of Japan (BOJ) akan mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya pada 23-24 Januari 2025. Gubernur BOJ, Kazuo Ueda, telah mengisyaratkan rencana untuk menaikkan suku bunga. Sementara Otoritas Moneter Singapura akan mengadakan pertemuan pada Jumat pekan ini.
Di AS, pasar keuangan ditutup karena hari libur publik Martin Luther King Jr. Setelah Trump dilantik dan menjanjikan era keemasan baru bagi AS, Dia pun mengeluarkan serangkaian perintah eksekutif yang tidak mencakup penerapan tarif.
"Level support IHSG di 7100-7160, sedangkan level resist berada di 7200-7250," ujarnya.