Di Forum Ekonomi Dunia, Anindya Bakrie: Indonesia Terbuka untuk Investasi EV

Ketua Umum Kadin Indonesia sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Bakrie, saat menjadi panelis di Forum Ekonomi Dunia, Davos, Swiss, Selasa, 21 Januari 2025
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kadin Indonesia sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Bakrie menegaskan, Indonesia sangat terbuka untuk tujuan bisnis dan investasi, terutama di sektor kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Ditekankan Anindya bahwa Indonesia sebagai negara dengan 17.000 pulau dan 5 pulau besar, penting untuk membangun dan mengembangkan klaster industri demi menarik teknologi, bakat, dan investasi.

Era Trump 2.0, Mandiri Sebut Indonesia Punya Peluang Investasi

"Jadi saya pikir, itulah mengapa diskusi ini sangat tepat waktu. Karena di kami (kabinet pemerintahan) baru saja dilantik 90 hari lalu, dan salah satu agenda utamanya adalah melakukan hilirisasi yang baik pada setiap mineral penting," kata Anin saat menjadi panelis di Forum Ekonomi Dunia, Davos, Swiss, Selasa, 21 Januari 2025.

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie di World Economic Forum

Photo :
  • Istimewa
Mandiri Investment Forum Bakal Digelar, Dana Kelolaan Investor Disebut Capai US$18,65 Triliun

Dengan masuknya Indonesia ke dalam rantai pasok EV global, Anindya meyakini bahwa hal itu akan berdampak positif bagi perekonomian nasional. Meskipun di sisi lain, aspek geopolitik menurutnya juga harus mendapatkan perhatian khusus bagi para pelaku industri EV global, karena hal itu berkaitan dengan kapasitas teknologinya.

Dimana dalam hal penciptaan rantai pasok yang tangguh dan juga efisien, semua pelaku di industri EV global harus bersikap realistis karena saat ini masih banyak teknologi terkait yang berasal dari Tiongkok.

Hadiri Forum Ekonomi Dunia, Anindya Bakrie Promosikan Peluang Investasi di RI

Namun, lanjut Anindya, potensi lainnya di ranah itu masih bisa digali kembali, mengingat bahwa masih ada porsi 60 persen bagi penjualan kendaraan listrik dan 70 persen bagi penjualan baterai kendaraan listrik.

"Tiongkok adalah pelopor. Namun, kami ingin menyeimbangkan dengan dunia barat. Misalnya dalam kelompok kami, kami memiliki inisiatif yang disebut INBC, yaitu Industrial Net-Zero Battery Consortium, yang berfokus pada dunia barat," kata Anindya.

"Karena kami percaya, baik dunia barat, Eropa, AS, dan juga Inggris, tentunya membutuhkan bahan baterai nikel," ujarnya.

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie di World Economic Forum

Bicara di WEF 2025, Anindya Bakrie Ungkap Keunggulan RI dan Siap Perkuat Ekosistem EV Global

Indonesia perlu berada dalam ekosistem rantai pasokan kendaraan listrik (EV) global, karena memiliki kemauan serta modal yang nyata untuk berkontribusi bagi dunia. 

img_title
VIVA.co.id
21 Januari 2025