Airlangga hingga Agus Gumiwang Temui Prabowo di Istana Bahas Gas Murah

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Hadiri Ratas di Istana Negara
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambangi Istana Negara pada Selasa, 21 Januari 2025. Ia akan menghadiri rapat terbatas (ratas) yang membahas mengenai nasib program gas murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT). 

Terima Putusan MA, Pemerintah Siap Perbaiki Aturan Pinjol

Selain Airlangga, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang juga turut hadir dalam ratas tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 3 Mei 2023. (ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga
Puan Pastikan DPR Cermati Program Prabowo-Gibran agar Sesuai Kemampuan

Airlangga mengakui ratas kali ini membahas mengenai kelanjutan HGBT. Ia menyebut, program tersebut akan dilanjutkan dan diperluas. 

"Nanti sektornya akan dibahas. Akan diperluas," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Menko Airlangga: HP Indonesia Bakal Tambah Jumlah Perangkat Berstandar TKDN

Di sisi lain, Airlangga belum dapat mengungkap sektor yang akan mendapat manfaat dari program gas murah. Hal ini lantaran materi tersebut akan dibahas dalam ratas hari ini.  "Ya nanti akan kita bahas," katanya. 

Sebelumnya diberitakan, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, memberikan sinyal soal adanya potensi pemangkasan jumlah perusahaan atau industri penerima manfaat kebijakan gas murah untuk industri, alias Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) sebesar US$ 6 per MMBTU, yang sebelumnya diberikan bagi 7 sektor industri.

Dia menegaskan, saat ini pemerintah masih melakukan exercise terhadap industri penerima HGBT tersebut, terkait adanya 20 poin persyaratan bagi industri untuk mendapatkan gas dengan harga murah itu.

"HGBT itu kan tujuannya untuk memberikan sebuah nilai bisnis yang masuk. Nah kalau yang sudah masuk, yang IRR-nya (internal rate of return) sudah bagus, kemungkinan kita dapat pertimbangkan untuk dikeluarkan di dalam HGBT," kata Bahlil di kantor BPH Migas, kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa, 7 Januari 2025.

"Tapi kalau yang masih dibutuhkan dan kita lihat IRR-nya belum bagus, itu tetap kita pertahankan," ujarnya.

Ilustrasi gas elpiji LPG

Photo :
  • Pertamina

Meski demikian, Bahlil menegaskan bahwa walaupun potensi pemangkasan bagi ketujuh industri penerima HGBT itu memang ada, namun hingga kini pemerintah belum memutuskan mengenai hal tersebut.

"Ada kemungkinan (jumlahnya akan berkurang). Saat ini kita lagi bahas, tapi belum final ya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya