Menteri Rosan Bakal Safari di Forum Ekonomi Dunia 2025, Tawarkan Potensi Investasi EBT di RI

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani usai menghadiri pembukaan Forum Ekonomi Dunia di Resor Pegunungan Davos, Swiss, Selasa, 21 Januari 2025
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVAMenteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani mengatakan, pemerintah Indonesia bakal menyampaikan beberapa visi misi dan juga target pemerintah, kepada para peserta Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia ke-55 yang digelar di Davos, Swiss. Rosan mengatakan bahwa pemerintah Indonesia juga akan menyampaikan potensi-potensi investasi di Tanah Air yang akan difokuskan pada renewable energy atau energi baru terbarukan (EBT) yang berkelanjutan dan berkesinambungan.

Hadiri Forum Ekonomi Dunia, Anindya Bakrie Promosikan Peluang Investasi di RI

"Kita ingin menyampaikan kebijakan-kebijakan yang sudah kita sempurnakan, sehingga ingin menimbulkan iklim investasi yang lebih baik dan juga kemudahan berbisnis di Indonesia," kata Rosan usai menghadiri pembukaan Forum Ekonomi Dunia di Resor Pegunungan Davos, Swiss, Selasa, 21 Januari 2025.

Guna mempromosikan potensi investasi pada sektor EBT di Tanah Air itu, Rosan mengaku bakal menggelar safari dengan menemui sejumlah pimpinan level menteri dari negara lain, termasuk dari sektor swasta.

Pemerintah Targetkan Investasi Rp13 Ribu Triliun pada 2025-2029

"Saya rencana bertemu dengan 7 pimpinan se-level menteri-menteri, bahkan juga Deputy Prime Minister. Untuk private sector-nya kita akan ketemu banyak sekali," ujarnya.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie usai menghadiri pembukaan Forum Ekonomi Dunia 2025 di Davos, Swiss, Selasa, 21 Januari 2025

Photo :
  • Istimewa
Menteri Rosan Bakal Bertemu Apple pada 7 Januari 2025, Umumkan Investasi?

Diketahui, sebelumnya Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie juga menyatakan memiliki misi yang sama untuk mempromosikan peluang investasi di Indonesia, pada ajang Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia ke-55 di Davos, Swiss tersebut. Selain itu, Anindya juga mengaku bahwa Kadin Indonesia bersama pemerintah juga turut mencari pasar untuk sektor perdagangan nasional, supaya jangakuaannya bisa lebih luas lagi secara global.

"Dan itu sangat mungkin (dilakukan) di tempat seperti World Economic Forum di Davos ini. Kalau kita lihat nanti, topik-topik ini kan intinya adalah ada 5 hal besar yang semuanya sangat relevan dengan Indonesia," ujarnya.

Sebagai informasi, Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia ke-55 di Davos kali ini diperkirakan akan dihadiri sekitar 3.000 peserta lebih dari 130 negara. Antara lain terdiri dari para kepala negara, lebih dari 1.600 pelaku bisnis dunia, dan juga akademisi yang akan berpartisipasi dalam kurang lebih 300 forum diskusi.

Forum Ekonomi Dunia tahun 2025 yang digelar di Davos Swiss pada 20-24 Januari 2025 ini, mengangkat tema 'Kolaborasi di Era Kecerdasan Buatan', yang memfokuskan kerja sama global dalam menghadapi tantangan kondisi geopolitik, transformasi digital, hingga isu keberlanjutan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya