Riset Sebut Gen Z dan Milenial Hobi Habiskan Duit Buat Beli Kopi, Rela Rogoh Kocek Segini Per Tahun!
- freepik.com/senivpro
Jakarta, VIVA – Kopi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup banyak orang, terutama generasi muda seperti Gen Z dan Milenial. Di tengah kesibukan sehari-hari, mereka kerap membeli kopi takeaway sebagai bagian dari rutinitas sekaligus "ritual" sebelum atau saat bekerja.
Tren ini tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia. Kebiasaan ini menunjukkan bahwa kopi tidak lagi sekadar minuman, tetapi juga bagian dari gaya hidup.
Melansir dari Insight Trends World, studi yang dilakukan oleh McDonald’s UK mengungkapkan fakta menarik tentang kebiasaan generasi muda dalam membeli kopi. Milenial misalnya, yang menghabiskan rata-rata £728 atau sekitar Rp14.599.328 per tahun untuk kopi takeaway.
Sementara itu, Gen Z tidak jauh tertinggal dengan pengeluaran tahunan untuk kopi yakni sebesar £676 atau sekitar Rp13.544.476. Angka ini jauh melampaui generasi yang lebih tua, seperti Baby Boomers (usia 60-69 tahun), yang hanya menghabiskan rata-rata £260 atau sekitar Rp5.213.260 per tahun.
Alasan Gen Z dan Milenial Rela Rogoh Kocek untuk Jajan Kopi
Ada beberapa alasan mengapa generasi muda seperti milenial dan Gen Z rela merogoh kocek hingga ratusan poundsterling atau belasan juta rupiah per tahun untuk membeli kopi. Apa saja?
1. Utamakan Kualitas Kopi
Meskipun banyak kantor menyediakan kopi gratis, Milenial dan Gen Z lebih memilih rasa dan kualitas dari kopi yang dapat mereka beli di perjalanan. Rasa yang lebih nikmat menjadi alasan utama mereka rela mengeluarkan uang lebih untuk kopi.
2. Kebiasaan Sosial
Kopi tidak hanya untuk diminum, tetapi juga menjadi bagian dari kebiasaan sosial, seperti nongkrong bersama teman atau rekan kerja. Hal ini menjadikan konsumsi kopi sebagai pengalaman, bukan sekadar kebutuhan.
3. Indulgensi Harian
Bagi banyak orang, membeli kopi adalah bentuk indulgensi kecil yang memberikan rasa puas di tengah rutinitas yang sibuk. Kopi takeaway, dianggap sebagai "kemewahan kecil"Â yang masih terjangkau untuk dibeli sehari-hari.
Namun, meski terlihat sepele, pengeluaran-pengeluaran kecil untuk membeli kopi, bisa menjadi beban finansial dalam jangka panjang.