120 Ribu Rumah KPR BTN Tanpa Sertifikat, Erick Thohir Ultimatum Blacklist 4.000 Developer Nakal
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Menteri BUMN, Erick Thohir melaporkan, terdapat 120 ribu rumah-rumah yang KPR-nya disalurkan melalui BTN, sampai saat ini belum memiliki sertifikat.
Hal itu diutarakannya dalam konferensi pers yang digelar bersama Dirut Bank BTN, Nixon L PÂ Napitupulu di Kementerian BUMN, terkait maraknya developer nakal yang merugikan konsumen di sektor perumahan.
"Ada yang developernya raib, ada yang sudah enggak tanggung jawab dan sebagainya. Kurang lebih ada 4.000 proyek rumah atau 4.000 developer," kata Erick dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 21 Januari 2025Â
Dia mengaku sangat menyesali adanya masalah besar terkait tata kelola perusahaan yang baik alias Good Corporate Governance (GCG) semacam ini, khususnya di sektor perumahan. Terlebih, dalam program 3 juta rumah yang tengah digenjot oleh pemerintah saat ini, BTN mengayomi hampir 82 persen dari jumlah perumahan yang didorong.
"Dan good corporate governance ini menjadi hal yang terpenting yang selalu saya tekankan selama ini," ujarnya.
Erick mengaku sangat mengapresiasi para developer dan notaris, yang selama ini telah bekerja dengan baik dan bertanggung jawab dalam memproses para konsumen di sektor perumahan. Namun, Erick pun mengultimatum baik pihak developer atau notaris, yang terbukti nakal dan tidak bertanggung jawab dalam melayani para konsumennya.
"Kalau ada developer atau notaris yang tidak bertanggung jawab, saya sudah minta di blacklist di BTN," kata Erick.
Dia mengaku juga akan menggelar rapat dengan seluruh bank-bank Himbara, untuk saling membuka data terkait hal itu. Bahkan apabila ada bank Himbara yang terlibat dalam hal itu, maka Erick pun mengaku tak segan untuk mem-blacklist bank tersebut.
"Saya akan rapatkan dengan seluruh Himbara untuk kita sharing data. Memastikan tadi, perlindungan kepada rakyat ini. Ini benar-benar kita bisa maksimalkan. Jadi kalau perlu semua Himbara juga kita blacklist," ujar Erick.
"Karena ini tadi yang disampaikan, 40 persen dari gaji cicilan konsumen selama 20 tahun, tiba-tiba setelah lunas sertifikatnya tidak ada. Bahkan kadang-kadang rumahnya belum jadi, ini kan kasihan. Mungkin dibandingkan program 3 juta rumah sangat kecil, cuma 120 ribu. Tapi ini justru fondasi dan cikal bakal yang kita harus jaga dari visi Bapak Presiden," ujarnya.