Ibu-ibu PNM Mekaar Makassar Ubah Sampah Jadi Produk Kreatif, Auto Cuan!

Ilustrasi Daur Ulang
Sumber :
  • pexels.com/mali maeder

Jakarta, VIVA – Limbah plastik yang kerap menjadi masalah lingkungan, kini justru menjadi sumber penghasilan bagi sekelompok ibu-ibu di Makassar. Melalui pembinaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam program PNM Mekaar, mereka berhasil menyulap sampah menjadi produk kreatif yang bernilai ekonomi tinggi. 

Menteri Maman Ungkap Peran AO PMN Genjot Pengembangan UMKM

Usaha ibu-ibu ini, tidak hanya memberikan kontribusi pada lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan keluarga. Berawal dari inisiatif kecil yang digagas Salbiawati Salim melalui Bank Sampah, komunitas ini berkembang menjadi kelompok usaha kreatif. 

Saat ini, sudah ada 23 anggota yang tergabung dan aktif mengolah limbah seperti botol bekas menjadi kerajinan tangan. Melalui pertemuan mingguan, mereka saling berbagi pengalaman dan solusi atas kendala usaha.

Mekaar PNM Berdayakan 400 Ribu Ibu Prasejahtera di TPST Bantar Gebang

"Kita mau berbuat sesuatu tanpa dukungan dana jadi terkendala. Makanya setelah tahun 2019 Mekaar banyak perubahan terjadi," kata Ketua kelompok, Salbiawati, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa, 21 Januari 2025.

PNM Fokus pada Pemberdayaan Nasabah untuk Naik Kelas di 2025

Sebagai nasabah PNM Mekaar, kelompok ini mendapatkan pinjaman aman dan legal, yang memungkinkan mereka mengembangkan usaha. Salbiawati pun menjelaskan bahwa keberadaan program ini membantu mereka berinovasi. 

"Dulu cuma bisa buat pot bunga dari botol dengan tangan, berkat Mekaar bisa beli mesin jahit dan usaha saya berkembang lebih bervariasi yaitu membuka warung sembako," ceritanya.

Inisiatif ini bahkan menarik perhatian Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza, yang secara langsung meninjau klasterisasi usaha daur ulang limbah plastik di Makassar. "Sangat bagus masih ada ibu-ibu yang peduli akan lingkungan sekaligus menghasilkan produk usaha untuk membantu ekonomi keluarganya," kata Helvi.

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menegaskan bahwa program klasterisasi usaha ini bertujuan untuk menciptakan wirausaha yang kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan. "Kami tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pendampingan melalui program klasterisasi usaha yang berbasis pada kebutuhan lokal," ungkap Arief.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi

Photo :
  • VIVA/Trisya Frida

Melalui kolaborasi dan inovasi, PNM terus berkomitmen mendukung pengembangan usaha berbasis lingkungan. Program ini juga selaras dengan visi Kementerian BUMN dalam menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat.

"Mereka akan banyak melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Ini adalah bagian dari kontribusi PNM dalam menciptakan wirausaha yang kreatif, inovatif dan peduli lingkungan," tutup Arief.

Kisah Ibu Suciyah Ubah Nasib Bersama PNM Mekaar

Kini Buka Lapangan Pekerjaan, Nasabah PNM Mekaar Ini Tadinya Hanya Berpenghasilan Rp 300 Ribu Per Bulan

Hidupnya yang semula serba pas-pasan, dengan penghasilan hanya Rp300.000 per bulan, kini berubah drastis berkat kemauan keras dan dukungan dari program PNM Mekaar.

img_title
VIVA.co.id
19 Januari 2025