Resmikan Proyek Kelistrikan Terbesar di Dunia, Prabowo Ambisi RI Jadi Negara Industri

[dok. Humas PT PLN (Persero)]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Presiden Prabowo Subianto terus mendorong agar Indonesia bisa menjadi negara industri. Sehingga, menurutnya pengembangan sektor ketenagalistrikan sebagai bagian dari swasembada energi berkelanjutan, menjadi sangat penting untuk dipacu demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kala Prabowo Pamer Tiket Pesawat hingga Biaya Haji Turun dalam 100 Hari Kerja Kabinet

Hal itu diutarakan Presiden di acara peresmian 37 proyek strategis ketenagalistrikan, di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Sumedang, Jawa Barat.

Prabowo juga menekankan pentingnya pengembangan energi berkelanjutan di Tanah Air, untuk melangsungkan proses transformasi yang masih akan terus dipacu oleh Pemerintah Indonesia.

Saran Ketua Dewan Pakar Asprindo Agar Pertumbuhan Ekonomi Capai 8 Persen

"Kita ingin menjadi negara modern dan maju, meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia, serta menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia. Untuk itu, kita butuh untuk menjadi negara industri," kata Prabowo dalam keterangannya, Selasa, 21 Januari 2025.

Sebanyak 36 proyek strategis ketenagalistrikan yang diresmikan Presiden itu mulai dari pembangkit, jaringan transmisi, sampai dengan gardu induk yang tersebar di 18 provinsi se-Indonesia. Dari 26 pembangkit listrik yang diresmikan, 89 persennya bersumber dari pemanfaatan potensi energi bersih.

Surya Paloh Puji Tingkat Kepuasan Publik Terhadap 100 Hari Kerja Pemerintahan Prabowo

Presiden Prabowo Resmikan PLTA Jatigede

Photo :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden: Laily Rachev

"Mungkin yang kita resmikan ini merupakan proyek energi terbesar di dunia, yakni sebesar 3,2 Gigawatt (GW) sekaligus," ujar Prabowo.

Proyek yang diresmikan ini juga meliputi 26 pembangkit listrik dengan total kapasitas 3.222,75 Megawatt (MW), dan 11 jaringan transmisi dan gardu induk sepanjang 739,71 kilometer sirkit (kms) dengan kapasitas 1.740 Megavolt Ampere (MVA).

"Hadirnya infrastuktur ini diharapkan akan memperkuat ketahanan energi nasional, meningkatkan pemerataan pasokan listrik, serta mendukung pengembangan sektor industri dan perekonomian daerah," kata Prabowo.

Presiden juga menekankan, sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, Indonesia akan terus bertransformasi ke energi yang ramah lingkungan, yang dilakukan dengan berorientasi kepada energi baru dan terbarukan (EBT).

"Untuk itu, energi sangat vital. Kita punya sumber alam yang cukup besar, dan kita sekarang punya kemampuan untuk melakukan transformasi ini. Kita sekarang ini menjadi salah satu negara di dunia, yang mungkin termasuk paling maju di bidang transformasi energi menjadi energi terbarukan," ujarnya

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, di kantor BPH Migas, kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa, 7 Januari 2025

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Pada kesempatan yang sama, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengatakan, pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan berbasis energi secara masif adalah kunci untuk mendukung swasembada energi.

“(Peresmian ini) dalam rangka menerjemahkan apa yang menjadi komitmen Bapak Presiden untuk melakukan transisi energi dari energi fosil kepada energi baru terbarukan. Dan ini adalah salah satu (proyek ketenagalistrikan) terbesar di dunia yang kita resmikan bersama-sama," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya