Riset Sebut Ketahanan Finansial Gen Z dan Milenial Bikin Miris, Kenapa?
- Freepik.com//@prostooleh
Jakarta, VIVA – Saat ini, kesadaran finansial di kalangan anak muda seperti milenial dan Gen Z semakin menjadi sorotan. Bagaimana tidak, saat ini, milenial dan generasi Z sedang berada di usia produktif, sekaligus sebagai tulang punggung ekonomi, baik bagi negara maupun keluarga.
Meski banyak dari mereka yang telah memahami pentingnya mengatur keuangan, namun riset terbaru mengungkapkan bahwa ketahanan finansial mereka masih jauh dari ideal. Mengapa?
Berdasarkan laporan Asian Development Bank (ADB) pada Mei 2024, sebanyak 50% lansia di Indonesia masih bergantung pada anak-anak mereka untuk kebutuhan hidup. Hal ini diperkuat oleh data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 yang mencatat 44,6% penduduk Indonesia bergantung pada usia produktif.Â
Lebih jauh, riset Prudential Indonesia pada 2023 menyebutkan bahwa 70% individu usia produktif (25-45 tahun) belum mempersiapkan perlindungan finansial sebagai jaring pengaman. Artinya, sebagai Generasi sandwich, yang harus menopang kehidupan dua generasi sekaligus, milenial dan Gen Z menjadi kelompok yang rentan.
Apalagi, jumlah kelas menengah di Indonesia juga mengalami penurunan menjadi 47,85 juta jiwa pada 2024, turun 9,48% dibandingkan 2019. Nah, dari angka tersebut, hampir separuhnya adalah milenial dan Gen Z.Â
Kondisi ini menunjukkan bahwa stabilitas finansial anak muda semakin tergerus. Namun, di sisi lain, ada secercah harapan, di mana riset menunjukkan bahwa 82% anak muda sudah mulai mempersiapkan dana darurat, dan 65% di antaranya mengalokasikan penghasilan untuk simpanan hari tua.Â
Menanggapi riset ini, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) bersama PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) memperkenalkan PRUIncome Protection. Ini merupakan produk asuransi jiwa tradisional yang didesain berdasarkan riset terhadap kebutuhan generasi muda, terutama untuk tulang punggung keluarga.
"Melihat bahwa anak muda Indonesia saat ini dihadapkan dengan tantangan finansial, kami bersama UOB Indonesia berinisiatif menghadirkan PRUIncome Protection, inovasi untuk menjawab kebutuhan nasabah akan perlindungan yang lebih komprehensif. Hanya membayar premi selama 8 tahun, nasabah dapat menikmati pertanggungan selama 12 tahun," kata Ivy Widjaja, Chief Partnership Distribution Prudential Indonesia, seperti dikutip dari siaran pers, Senin, 20 Januari 2025.
PRUIncome Protection sendiri menawarkan manfaat berupa penggantian pendapatan bulanan hingga Rp42 juta selama 2 tahun jika tertanggung meninggal dunia. Selain itu, premi yang dibayarkan akan dikembalikan sepenuhnya di akhir masa perlindungan.Â
Sementara itu, Bea Teh Tan, Consumer Banking Director UOB Indonesia, mengatakan, peluncuran ini juga sebagai komitmen UOB Indonesia dalam menghadirkan solusi keuangan yang mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat, khususnya generasi dan keluarga muda. "Kemitraan ini mencerminkan visi bersama untuk mendukung nasabah kami dalam mengelola risiko dengan bijak, serta membangun fondasi keuangan yang kuat untuk masa depan yang lebih baik," ujarnya.