Menteri LH Hanif Faisol: Hotel dan Restoran Penyumbang Sampah Terbesar di Bali Setelah Rumah Tangga

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Bali, VIVA – Fenomena alam sampah kiriman maupun domestik yang menjadi sampah laut di Bali menjadi fokus dan perhatian Kementerian Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI.

Disebut Meromantisasi Kesedihan Lewat Film, Umay Shahab: Aku Basically Cengeng

Hal itu sejalan dengan Perpres Nomor 83 tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut yang menetapkan target untuk mengurangi sampah laut hingga 70%.

Bali menjadi wilayah yang diutamakan lantaran Bali merupakan destinasi utama dan wajah Indonesia yang menjadi percontohan untuk wilayah lain.

Ramalan Zodiak Senin 20 Januari 2025, Sagitarius: Jangan Terburu-buru Saat Mengambil Keputusan

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, selain sampah kiriman penyumbang sampah domestik terbesar di Pulau Dewata yang menjadi penyebab sampah di laut yakni sampah-sampah yang berasal dari hotel, restoran dan kafe yang ada di Bali.

"Hotel, restoran dan kafe di Bali juga sebagai sumber penyumbang sampah yang relatif besar setelah sampah rumah tangga. Sampah yang dihasilkan mencapai 25%," jelas Hanif Faisol saat melakukan aksi bersih-bersih sampah di Pantai Kedonganan, Bali, Minggu, 19 Januari 2025.

IHSG Diproyeksi Menguat di Awal Pekan, Intip 5 Rekomendasi Saham Potensial Cuan

Dikatakan Hanif, kepedulian pemilik atau pengelola tempat usaha seperti hotel, restoran maupun kafe berkewajiban untuk menyelesaikan sampah yang dihasilkannya.

"Semua pihak harus bertanggung jawab, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, seluruh lapisan masyarakat termasuk hotel dan restoran," ucapnya.

Selain hotel, restoran dan kafe, Menteri LH menyebut, dari 14 sungai yang ada di Pulau Seribu Pura ini terdapat 2 sungai yang menjadi penyumbang sumber sampah terbesar. Yakni Tukad Mati dan Tukad Badung.

"Meskipun kedua Tukad itu hanya sepanjang sekitar 27 km dan 22 km akan tetapi keduanya sebagai penyumbang sampah domestik untuk laut. Kita akan pasang jaring-jaring, dan tegak kan aturan tidak boleh limbah masuk di sungai," tegasnya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, pemerintah pusat menyerahkan bantuan berupa satu unit truk, motor pengangkut sampah, dan trash boom yang akan ditempatkan di 14 titik sungai di Bali.

Trash boom ini merupakan bantuan dari Uni Emirat Arab. Selain itu, pemerintah juga membentuk Tim Koordinasi Penanganan Sampah Laut di Provinsi Bali sesuai Keputusan Menteri Koordinator Pangan RI Nomor 3 Tahun 2025.

Kegiatan bersih- bersih sampah di Pantai Kedonganan diikuti oleh 8.600 peserta termasuk beberapa Menteri dan Wakil Menteri dalam Kabinet Merah Putih dan Duta Besar negara sahabat antara lain Denmark, Norwegia, dan Uni Emirate Arab dan Inggris serta jajaran Perangkat Daerah Provinsi Bali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya