Badan Bank Tanah Targetkan Perolehan Tanah di 2025 Tembus 140 Ribu Hektare
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Bandung, VIVAÂ - Badan Bank Tanah melaporkan capaian positif berupa perolehan tanah seluas 14.637,2 hektare (Ha), atau naik 194 persen secara year-on-year (yoy) di sepanjang tahun 2024. Capaian itu merupakan perolehan terbesar yang bisa diraih oleh Badan Bank Tanah, sejak pertama kali dibentuk pada tahun 2021 silam.
Berdasarkan capaian tersebut, Deputi Bidang Perencanaan Strategis dan Pengadaan Tanah Badan Bank Tanah, Perdananto Aribowo menyampaikan, untuk tahun 2025 ini pihaknya berencana menargetkan perolehan tanah hingga seluas 140.000 Ha.Â
"Sebagaimana tertuang dalam PP No. 64 Tahun 2021, tanah-tanah tersebut nantinya akan bersumber dari penetapan pemerintah," kata Aribowo dalam media gathering di Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 18 Januari 2025.
"Antara lain meliputi tanah bekas hak, kawasan dan tanah terlantar, tanah pelepasan kawasan hutan, tanah timbul, tanah hasil reklamasi, tanah bekas tambang dan lain sebagainya," ujarnya.
Selain itu, Aribowo menambahkan bahwa sumber-sumber perolehan tanah itu juga bisa berasal dari pihak lain, yang penetapannya berasal dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, dan lain sebagainya.
Karenanya, lanjut Aribowo, pihaknya mengaku sangat optimis bahwa target yang telah dicanangkan oleh Badan Bank Tanah di tahun 2025 ini bisa tercapai, melebihi capaian yang berhasil dicatatkan di tahun 2024 tersebut.
"Kami optimistis tahun ini bisa mendapatkan perolehan tanah melampaui target yang sudah kami peroleh di 2024," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pemanfaatan Tanah dan Kerja Sama Usaha, Hakiki Sudrajat menambahkan, dari total aset persediaan tanah yang dimiliki Badan Bank Tanah di 45 kabupaten/kota, sebanyak 13 kabupaten/kota telah dilakukan pemanfaatan tanah.Â
"Secara rasio, ini sudah mencapai 28,89 persen. Pemanfaatan tanah ini meliputi untuk kepentingan umum, perkebunan, perikanan, pertanian, UMKM, perumahan MBR, pariwisata, pelabuhan, hingga pusat logistik," ujarnya.