Airlangga Sebut Pagar Laut di Bekasi Bukan Proyek Giant Sea Wall
- Istimewa
Jakarta, VIVA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, pagar laut yang ada di perairan Bekasi bukan merupakan bagian dari proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall.
"Bukan, bukan (bagian dari giant sea wall) beda," ujar Airlangga di The Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Jumat, 17 Januari 2025.
Airlangga mengatakan, saat ini konsep pembangunan giant sea wall sedang disiapkan. Namun, konsep itu harus terlebih dahulu dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Giant sea wall kita sedang mempersiapkan konsepnya. Nanti tentu akan dilaporkan ke pak presiden, dan program itu rencananya public private partnership (PPP)," katanya.Â
Terkait investor, Airlangga menuturkan bahwa akan disosialisasikan lebih lanjut. Proyek ini pun akan terbuka baik untuk investor dalam dan luar negeri. "Kita akan sosialisasi nanti baik di dalam maupun di luar negeri," kata dia.
Sebelumnya, marak pemberitaan pemagaran di laut berbahan bambu di perairan pesisir utara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Pagar laut tersebut nampak ribuan batang bambu yang terpancang secara rapi di wilayah perairan tersebut. Terlihat dua deretan bambu yang menopang gundukan tanah di atas susunan pagar bambu.Â
Jejeran bambu tersebut membentuk garis panjang menyerupai tanggul, dengan hamparan perairan di tengahnya yang mirip sungai.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan pagar laut yang terbuat dari bambu di perairan Bekasi tak memiliki izin Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL).
Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Doni Ismanto mengatakan pihaknya belum pernah menerbitkan PKKPRL untuk kegiatan pemagaran laut yang terbuat dari bambu di wilayah perairan tersebut.Â
"KKP belum pernah menerbitkan KKPRL untuk pemagaran bambu yang dimaksud," kata Doni dikutip dari Antara.