Bursa Asia Menguat Seiring Kinclongnya Data Inflasi AS

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik menguat pada pembukaan perdagangan pasar, Rabu, 15 Januari 2025. Lonjakan menyusul data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan pasar serta sejumlah sentimen bisnis dari Jepang. 

IHSG Melayang ke Level 7.079 Terdorong Lonjakan Pesat Saham Bank Setelah BI Pangkas Suku Bunga

Investor di Asia juga menilai survei  manufaktur Jepang untuk bulan Januari 2025. Sentimen bisnis di antara produsen besar yang bangkit dengan nilai mencapai plus 2.

Sebelumnya, sentimen manufaktur merosot ke wilayah negatif untuk pertama kalinya dalam 10 bulan. Nilai sentimen produsen berada di level minus 1 pada Desember 2024. 

Tok! BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,75 Persen

Dikutip dari CNBC Internasional pada Rabu, 15 Januari 2024, tingkat optimisme di kalangan non-produsen juga menguat. Kenaikan menjadi 31 basis poin (bps) dari 30 bps pada Desember 2024. 

Kabar Bahagia! IHSG Akhiri Tren Koreksi Seiring Penguatan Saham 3 Emiten Ini

Data Biro Statistik Tenaga Kerja mengungkapkan Indeks Harga Produsen (PPI) yang mengukur inflasi grosir turut mencatat perbaikan sebesar 0,2 persen. Sementara, para ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 0,4 persen. PPI inti yang tidak mencakup makanan dan energi tidak mengalami perubahan alias datar.

Indeks Nikkei 225 melesat sebesar 0,75 persen. Topix turut memperoleh keuntungan sebesar 0,86 persen. 

Penguatan juga melanda indeks Kospi Korea Selatan yang melonjak 0,95 persen. Disusul kenaikan indeks Kosdaq sebesar 0,53 persen. Penyidik ​​Korea Selatan masih berupaya menangkap Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan untuk kedua kalinya.

Indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan yang lebih lemah, yakni merosot dari 19.219,78 menjadi 19.217. S&P/ASX 200 Australia berhasil naik tipis 0,29 persen. 

Wall Street New York

Photo :
  • VIVAnews/Anton PM/ New York

Di kawasan global, data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan mengakibatkan dua indeks acuan Wall Street meroket. Indkes Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 0,52 persen.

Sementara itu, S&P 500 menguat 0,11 persen setelah tingkat PPI diumumkan berada di level 5.842,91. Sebaliknya, Nasdaq Composite yang sarat saham teknologi terkoreksi 0,23 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya